Jelang Referendum Inggris Harga Minyak Melonjak



( 2016-06-21 05:00:09 )

Harga minyak meningkat pada awal pekan ini yang bersamaan dengan hasil polling yang menunjukkan kalau Inggris akan meninggalkan Uni Eropa (UE).

Harga minyak dunia meningkat usai tiga polling opini menjelang pemilihan di Inggris pada Kamis pekan ini menandakan jika Inggris akan tetap di Eropa.

Akan tetapi, referendum Inggris tetap menjadi perhatian bagi pelaku pasar mengingat berbagai kemungkinan yang terjadi. Pelaku pasar mengungkapkan, Inggris keluar dari Uni Eropa atau disebut Britain Exit (Brexit) dapat berpengaruh terhadap Eropa.

Sentimen itu pun mendorong mata uang Inggris pound sterling meningkat 2,3 persen menjadi US$ 1.4685. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah menyebabkan komoditas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga minyak jenis Brent pun meningkat sebesar US$ 1,48 atau sebesar tiga persen menjadi US$ 50,65. Sedangkan untuk harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat US$ 1,39 atau 2,9 persen menjadi US$ 49,37 per barel untuk pengiriman Juli.

Analis menegaskan harga minyak mampu bertahan selama ada sentimen positif dari Inggris. Meski pun reli besar akan sulit terjadi lantaran pasokan minyak terbaru.

"Kami tidak mengharapkan harga minyak kembali berada di atas US$ 50-US$ 51 baik WTI maupun Brent, seiring dengan fundamental yang juga bertahap akan melemah," tutur Jim Ritterbusch, Konsultan Ritterbusch and Associates, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (21/6/2016).

Di sisi lain, bahan pasokan minyak mentah AS diprediksi turun menjadi 1,9 juta barel pada pekan lalu. Harga bahan bakar di AS pun meningkat lima persen seiring dengan antisipasi permintaan pada musim panas. Pelaku pasar berspekulasi membeli gasoline menjelang hari kemerdekaan pada 4 Juli 2016.