Tiongkok Protes Terkait Kapal Nelayannya DItembak Indonesia



( 2016-06-20 04:45:21 )

Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok mengungkap bahwa ada warga negaranya yang terluka akibat ditembaki oleh kapal Angkatan Laut Indonesia. Tiongkok tetap bersikeras kapal nelayan tersebut menangkap ikan secara legal.

Dilansir dari laman Reuters, Senin (20/6/2016), Angkatan Laut Indonesia mengatakan bahwa pihaknya telah memberi tembakan peringatan kepada kapal berbendera Tiongkok itu. Kapal tersebut diduga menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia.

Namun begitu, seorang Juru bicara dari Angkatan Laut Indonesia mengatakan bahwa tidak ada nelayan yang terluka dalam peristiwa itu.

Otoritas Tiongkok memprotes keras penahanan kapal nelayannya oleh otoritas Indonesia. Tiongkok tetap bersikukuh kapal nelayan itu melakukan aktivitas penangkapan ikan secara legal.

"Para nelayan Tiongkok melakukan aktivitas penangkapan ikan secara normal di perairan tersebut," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying, pada press briefing di Beijing, seperti dilansir AFP, Selasa (31/5/2016).

"Kami sudah menyatakan sikap tegas kepada Indonesia terkait persoalan ini," tambahnya.

Versi otoritas Indonesia, penahanan kapal nelayan China ini terjadi Jumat (27/5) lalu. Pada saat itu, KRI Oswald Siahaan-354 yang sedang berpatroli di perairan Natuna, melihat adanya aktivitas mencurigakan di radar. Petugas mendekati lokasi mencurigakan tersebut menemukan kapal nelayan China Gui Bei Yu 27088.

Kapal TNI AL melakukan pengejaran terhadap kapal Gui Bei Yu itu sesuai SOP, termasuk dengan memberikan peringatan-peringatan. Bentuk peringatan mulai dari peringatan kontak radio, peringatan melalui pengeras suara, tembakan peringatan ke udara hingga peringatan tembakan kanan dan kiri haluan. Akan tetapi semua peringatan tidak dipedulikan.

Bahkan, kapal nelayan Tiongkok itu malah melakukan gerakan zigzag dan pada akhirnya tindakan paling keras dilakukan yaitu dengan tembakan di anjungan. Setelah diberikan tembakan peringatan, kapal itu akhirnya menyerah. Para Anak Buah Kapal (ABK) kapal nelayan China itu pun ditangkap.