Harga Minyak Stabil Didukung Penguatan USD



( 2016-06-10 10:11:27 )

Harga minyak stabil pada awal perdagangan Jumat ini, didukung oleh permintaan yang kuat, gangguan pasokan global dan menguatnya indeks dolar Amerika Serikat (USD).

Melansir Reuters, Jumat (10/6/2016), harga minyak berjangka Brent diperdagangkan pada USD51,96 per barel pada 01.01 GMT, naik 1 sen dari posisi terakhirnya. Di AS, West Texas Intermediate (WTI) dibuka datar di USD50,56 per barel.

Analis mengatakan bahwa rebound USD telah menahan harga minyak setelah tiga hari membumbung. Harga minyak mereda kembali karena dolar membalikkan tren baru-baru ini, ujar ANZ Bank.

Menguatnya indeks USD memicu profit taking di minyak mentah berjangka oleh investor. Aksi profit taking muncul di minyak mentah setelah indeks USD naik 0,5%--terkuat dalam tiga minggu ini—terhadap mata uang lainnya.

Namun, prospek harga minyak diramalkan tetap positif setelah dua kali lipat mencapai posisi terendah pada awal 2016, akibat kuatnya permintaan namun terjadi gangguan penawaran sehingga menarik minyak jatuh sebanyak 70% sejak 2014 hingga awal 2016.

Dan re-balancing pasar minyak sedang berlangsung. Di sisi permintaan, aktivitas penyulingan global meningkat untuk menutup gangguan pasokan minyak mentah di seluruh dunia yang memperketat pasar.

Reuters mengabarkan bahwa tersedia kapasitas penyulingan global akan mencapai 101.800.000 barel per hari pada Agustus besok, sebuah catatan tertinggi, meningkat dari sekitar 97.250.000 barel per hari pada Maret lalu.

Para pedagang mengatakan ini berarti produsen harus memompa setiap barel minyak mentah mereka untuk memenuhi permintaan kilang, akibat gangguan pasokan di seluruh dunia. Mulai dari kebakaran hutan Kanada, tindakan sabotase Nigeria, penurunan produksi di Amerika Serikat, Venezuela, dan Asia. Dan penyulingan ini akan menambah persediaan sekaligus memperketat pasar.