Batalnya Peluncuran Satelit, BRI Tidak Rogoh Dana Tambahan



( 2016-06-10 05:16:32 )

Satelit milik PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang ditargetkan meluncur harus tertunda. Pasalnya, Satelit yang diberi nama BRIsat yang seharusnya dapat diluncurkan pada 8 Juni terpaksa harus mundur sampai 16 Juni 2016 disebabkan oleh adanya persoalan teknis.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam menerangkan, bahwa ada gangguan teknis pada fluid conector yang dapat mengakibatkan roket peluncur satelit tidak berfungsi secara optimal. Walaupun begitu, Arianespace selaku operator peluncuran satelit melaporkan bahwa satelit yang akan diluncurkan dalam kondisi aman dan satusnya standby. Asmawi melanjutkan, jika peluncuran ini tidak dibatalkan akan banyak risiko yang akan dihadapi. “Ini terkait pada mitigasi risiko yang mereka lakukan. Untuk itu kami serahkan pada pertimbangan Arianespace kapan BRIsat siap meluncur,” ucapnya, pada hari Kamis (09/06).

Meskipun terhenti, Asmawi menambahkan, BRI tidak mengeluarkan anggaran tambahan karena satelit BRIsat belum diserahkan ke BRI dan masih menjadi tanggungjawab Space System Loral (SSL) sebagai pembuat satelit. "Arianespace menjadwalkan BRIsat dapat meluncur pada 16 Juni 2016 waktu Kourou, Guyana, Prancis atau 17 Juni 2016 waktu Indonesia sekitar pukul 03.30 WIB," katanya.

Waktu yang diperlukan satelit dalam proses perjalanan menuju orbit adalah selama 10 hari. Dan selanjutnya, BRIsat akan menjalani beberapa ujicoba atau in-orbit test selama 60 hari. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh fungsi dapdat berjalan dengan baik dan siap untuk digunakan.

Bagi BRI, satelit yang memakan budget senilai Rp 3,4 triliun tersebut akan menghasilkan manfaat yang besar nantinya. Salah satunya adalah efisien biaya. Saat ini, bank spesialis kredit mikro ini harus mengocek dana Rp 500 miliar pertahun untuk sewa satelit. “Biaya yang bisa dihemat 40%,” ucap Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahagyo.

Disamping itu, dengan satelit BRIsat akan mempermudah BRI menjangkau daerah yang belum tersentuh oleh layanan perbankan. Harapannya, nasabah BRI dapat bertambah hingga 10 juta nasabah pasca mengaplikasikan satelit sendiri. Saat ini, nasabah BRI mencapai 50 juta hingga 60 juta nasabah.

Nantinya satelit juga memudahkan BRI memajukan bisnis digital banking. Penggunaan satelit juga akan mendukung program laku pandai alias branchless banking. Yang pada saat ini, BRI memiliki sebanyak 59.000 agen laku pandai. BRI menargetkan agen laku pandai bertambah menjadi 75.000 agen hingga akhir tahun 2016. Adapun fungsi lain satelit BRI adalah untuk mendukung program inklusi keuangan.