Gejolak Harga Pangan Jelang Puasa dan Lebaran Mendongkrak Inflasi Mei 2016



( 2016-06-01 04:09:38 )

Guncangan harga pangan mendekati puasa dan Lebaran diprediksi akan mengerek inflasi di bulan Mei 2016. Pakar ekonom meramalkan terkait terjadinya inflasi pada bulan kelima ini sebesar 0,18 persen atau melebihi realisasi pada bulan April yang mencatatkan deflasi sebesar 0,45 persen.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memprediksikan inflasi pada bulan Mei ini sebesar 0,18 persen. Sementara untuk inflasi tahunan mencapai 3,27 persen. Inflasi inti tahunan diprediksi mencapai sebesar 3,42 persen. “Inflasi pada bulan Mei sebesar 0,18 persen,” ujar dia pada Rabu (1/6/2016) dalam forecast inflasi Mei di Jakarta.

Di sisi lain, proyeksi inflasi dari Ekonom Bank Mandiri AndryAsmoro lebih tinggi. Inflasi Mei 2016 ini estimasinya mencapai 0,22 persen dengan inflasi tahunan 3,32 persen dan inflasi inti tahunan mencapai 3,48 persen. “Kami memprediksi inflasi pada bulan kelima ini mencapai 0,22 persen,” tutur Andry.

Pada kesempatan yang lain, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memperkirakan inflasi pada bulan Mei 2016 akan mengalami pergerakan di angka 0,19 persen dengan inflasi tahunan sebesar 3,3 persen. Dia juga menuturkan, proyeksi inflasi rendah ini dikarenakan tekanan harga pada beberapa bahan pangan telah mengalami penurunan.

“Harga cabai sudah lebih turun. Namun untuk daging ayam memang harus diperhatikan. Akan tetapi, kami tetap optimis target inflasi secara umum 4 plus minus 1 persen bisa tercapai pada akhir tahun ini,”terangnya.

BI, diakui Agus, sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Bulog dalam rangka menstabilkan harga pangan menjelang puasa dan Lebaran. Koordinasi yang dilakukan tersebut dilaksanakan untuk mengendalikan inflasi agar tidak melonjak tinggi demi mencapai target inflasi 2016.

“Indonesia kan negara yang besar, jadi untuk komoditas-komoditas tertentu khususnya harga pangan jika kita tidak melakukan koordinasi, nantinya inflasi bisa melonjak cukup tinggi. Kita berkoordinasi dan lebih tajam mengamati 5 komoditas utama, yaitu beras, daging sapi, bawang merah, cabai, dan daging ayam.Kita lakukan pembahasan cukup dalam,” paparnya.