Usai Cetak Posisi Tertinggi Bulanan, Harga Emas Susut



( 2016-03-02 04:18:14 )

Harga emas dunia mengalami penurunan yang dipicu oleh penguatan dolar dan kenaikan pasar ekuitas global serta laporan data ekonomi Amerika Serikat yang semakin baik dari yang sudah diprediksi. Sebab kondisi ini dikhawatirkan dapat menimbulkan spekulasi jika The Fed kembali menaikkan suku bunganya.

Harga spot emas kembali turun 0,2 persen menjadi US$ 1.235,96 per ounce, setelah sempat alami kenaikkan bulanan terbesarnya dalam empat tahun. Pembelian logam mulia ini terjadi karena adanya dorongan oleh kekhawatiran ekonomi global.

Sementara untuk harga emas berjangka AS pada pengiriman bulan April turun sebanyak 0,3 persen menjadi US$ 1.230,80 per ounce, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (2/3/2016).

Harga emas berada di posisi lebih tinggi pada sebelumnya, hal tersebut didukung melemahnya data manufaktur China dan jug komentar Presiden Federal Reserve New York William Dudley, yang menyampaikan bahwa jika ia melihat risiko penurunan prospek ekonomi AS.

Keadaam ini dapat menjadi tanda jeda sebelum Fed kembali menaikkan suku bunganya seperti yang diisyaratakan dirinya dan juga rekan-rekan sebelumnya.

"Kekuatan dolar AS (meletakkan) angin ke pasar emas di sini, walaupun Anda memiliki banyak spekulasi, sekarang ini emas bergerak menjadi panjang dan diperdagangkan naik di bursa ke tingkat tertinggi kedua sejak Februari 2009," ujar Rob Haworth, Strategi Investasi Senior US Bank Wealth Management di Minneapolis.

Sementara pada saat ini, dolar meningkat terhadap sekeranjang mata uang utama setelah data manufaktur AS dikeluarkan stabil pada bulan Februari. Kondisi ini diperkirakan akan mendorong peningkatan suku bunga yang menjadi sumber tekanan bagi harga emas. Di sisi lain, saham AS menjadi pemimpin pasar ekuitas di seluruh dunia untuk tertinggi dalam satu bulan.

Disamping itu, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi menuturkan pertumbuhan zona Euro dan prospek inflasi masih dalam kondisi yang lemah.

"Dari sudut pandang kami, hal tersebut diperbolehkan sebagai pertimbangan kembali peran emas sebagai asuransi dalam portofolio," ujar analis Julius Baer Carsten Menke.

Meskipun kekhawatiran ekonomi dunia sudah mendorong investor untuk menyalurkan investasinya ke emas, akan tetapi kenaikan harga telah diredam permintaan fisik pada daerah pembeli utama di Asia.

India, merupakan konsumen terbesar kedua, yang telah memperkenalkan kembali pajak penjualan pada perhiasan emas lokal.