Pemberi Deflasi Pada Februari 2016



( 2016-03-01 10:06:17 )

Badan Pusat Statistik (BPS) mengabarkan bahwa pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,09 persen. Terdapat beberpa hal yang menjadi penyebab deflasi.

Kepala BPS, Suryamin menuturkan, kalau harga bahan pokok dan harga barang-barang lainnya masih bisa teratasi dan mampu mendorong deflasi. Menurut Suryamin deflasi yang terjadi mencakup seluruh kota di Indonesia.

"Harga masih terkendali. Sebanyak 52 kota alami deflasi," ujar Suryamin di kantor BPS Jakarta, (13/2016).

Suryamin menambahkan, deflasi yang terjadi pada bulan Februari, disumbang oleh beberapa faktor. Disektor pangan menyumbang deflasi 0,58 persen, minuman, rokok dan tembakau inflasi9 0,63 persen.

"Pada sandang inflasinya sebesar 0,64 persen, kesehatan 0,26 persen, pendidikan rekreasi dan olahraga 0,06 persen," terangnya.

"Sementara untuk penurunan harga BBM dan tarif listrik menyumbang deflasi. Perumahan air listrik, gas dan bahan bakar deflasi sebesar 0,45 persen sebab TDL mengalami penurunan. Sedangkan untuk transportasi komunikasi dan jasa keuangan memberi deflasi sebesar 0,15 persen karena terjadi penurunan harga BBM," lanjutnya.

Untuk kedua kalinya pada Februari tahun ini terjadi deflasi sejak 2010. Deflasi juga pernah terjadi pada bulan Februari 2015 sebesar 0,36 persen.

Sementara pada 2014 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen, 2013 inflasi 0,75 persen, pada 2012 inflasi tercatat 0,05 persen. Dan untuk 2011, inflasi sebesar 0,13 persen dan 2010 inflasi 0,3 persen.