Wakil Presiden Jusuff Kalla Mengusulkan Pemilu Dengan Sistem Contreng



( 2016-03-01 03:05:20 )

Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri acara Bawaslu Award 2016 di Balai Sarbini, Jakarta. Ia mengapresiasi tiap pihak yang sudah berjuang dan membantu penyelenggaraan pemilu berjalan dengan baik.

Saya ingin mengucapkan selamat dan terima kasih pada Anda semua, karena Anda sebagai bagian penyelenggara pemilu telah menjalankan tugas sebaik-baiknya sehingga pemilu, pilkada berjalan dengan baik dan aman, ujar JK di Balai Sarbini, Jakarta.

JK menuturkan, Indonesia sempat menjadi negara dengan pemilu terbanyak di dunia. Secara rata-rata per tahunnya ada 100 pemilu. Namun, hal itu sudah diminimalisir dengan penyelenggaraan secara serentak.

Hanya dengan demokrasi yang baik, pemilu yang baik, dapat melahirkan pemerintahan yang baik, ucap JK.

Satu hal yang masih menjadi catatan penting JK soal pemilu adalah penyelenggaraannya yang masih kuno. Menurut mantan Ketua Umum Golkar itu, proses pemilihan masih memakai sistem coblos, sementara di negara lain cara itu sudah ditinggalkan.

Tinggal 2 negara, salah satunya di Indonesia yang pemilunya kuno yakni pakai paku, dicoblos. Dulu saya sempat ubah yakni pakai pulpen lebih berbudaya sedikit. Tolong dipertimbangkan lagi pakai pulpen supaya lebih berbudaya. Buta huruf kan bisa diajar, intinya lebih, ujar JK kembali.

Dalam kesempatan ini, JK memberikan penghargaan Bawaslu Award 2016 kepada beberapa daerah Kabupaten Kota dan Provinsi. Berikut daftarnya:
1. Sulawesi Tengah: Kategori Pemprov yang mengakomodasi anggaran pengawasan pilkada terbaik.
2. Belitung Timur: Kategori Kabupaten yang memfasilitasi anggaran pengawasan pilkada terbaik.
3. Cilegon: Kategori Pemkot yang memfasilitasi anggaran pengawasan pilkada terbaik.
4. Purbalingga: Kategori pengawas pemilihan kecamatan terbaik
5. Kelurahan Tanjung Ungga, Bukit Bestari, Kepulauan Riau: Kategori pengawas pemilihan lapangan terbaik.
6. TPS 14 Ranai Kota, Kepulauan Riau: Kategori pengawas TPS pilkada terbaik. Penghargaan kategori ini diberikan pada Desy Ratnasari.