Pasar Saham Menguat Picu Menyusutnya Harga Emas



( 2016-02-26 03:29:52 )

Harga emas mengalami penurunan tipis pada Jumat (26/2/2016), hal tersebut dipengaruhi oleh menguatnya pasar saham, yang merupakan imbas dari naiknya harga minyak mentah dunia.

Harga emas berjangka di Pasar New York untuk pengiriman bulan Februari turun 0,04 persen menetap di level US$ 1.238,20 per troy ounce, seperti dikutip dari laman Wall Street Journal.

Sepanjang sesi, emas memberi reaksi terhadap keadaan pasar keuangan. Di Asia, harga emas juga sempat reli akibat anjloknya pasar saham Shanghai yang menyebabkan investor lebih memilih aset logam mulia ini. Kemudian pasar pun berubah seiring tanda-tanda stabilisasi di pasar ekuitas dan mata uang di Eropa.

Logam mulia terus menjaga stabilitas keuntungan hingga terjadi kenaikan harga minyak secara tiba-tiba. Akan tetapi, analis mencatat kalau ketahanan emas akan bergulir di kisaran sempit.

"(Emas) telah mampu menampung beberapa penjualan karena beberapa risiko terlihat sudah keluar dari pasar," ujar James Steel, Kepala Analis Logam Mulia di HSBC Securities.

Volatilitas harga emas di pasar global terjadi baru-baru ini. Hal tersebut dipicu kekhawatiran tentang ekonomi China serta jatuhnya harga minyak. Kondisi ini menyebabkan investor lebih memilih logam mulia untuk investasi. Harga emas pun meningkat lebih dari 16 persen sejak awal 2016.

Tetapi dalam beberapa waktu terakhir, emas kembali memberi beberapa keuntungan karena pasar keuangan global yang mulai stabil.

Bahkan meskipun harga emas berbalik lebih rendah, namun pasar ekuitas dan mata uang menunjukkan tanda-tanda stabilisasi meski pasar saham Cina mengalami penurunan.

Untuk harga emas, sebagian disokong oleh permintaan terpendam di China. Harga emas pada Bursa Emas Shanghai sudah lebih tinggi dari pasar spot London. Hal ini manandakan permintaan di China tampak lebih besar.

"Ada juga tanda-tanda bahwa permintaan untuk logam bisa meningkat dari sekedar pembelian jangka pendek," pendapat Simona Gambarini, Ekonom komoditas Capital Economics di London.