BUMN Diminta Tak Lepas Saham Ke Publik



( 2016-02-19 03:20:02 )

Pakar ekonom Lana Soelistyaningsih mengimbau agar perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pangan tak mencatatkan saham pada pasar modal.

Dia menuturkan, sektor pangan adalah sektor yang sangat strategis sebab berhubungan langsung dengan masyarakat.

Lana juga mengatakan, pangan merupakan kebutuhan yang sangat vital. Lana menilai, jika perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pangan mengalami masalah maka akan memicu gejolak.

"Pangan itu vital jangan sampai dikuasai asing jika dikuasai bisa perang," ujar dia, Jumat (19/2/2016).

Walau ‎begitu, dia menjelaskan bahwa saat ini pelaku pasar sedang kesulitan pilihan saham. Disamping itu, harga saham yang ada juga relatif tinggi.

Dia menuturkan, dengan penawaran saham BUMN memberikan alternatif untuk pelaku pasar terkait pemilihan saham.

"Jika dilihat dari segi kebutuhan pasar modal perlu initial public offering (IPO), pilihan saham tidak banyak, dan kapitalisasi asing. Kita tahu asing menggerakan pasar. Kalau tidak IPO besar sulit bagi indeks untuk naik dengan saham yang ada mahal," tutur dia.

Dia juga menambahkan, BUMN yang melepas saham harus dalam kondisi yang sehat. Hal itu diperlukan untuk dapat mengangkat pasar modal‎

"‎Mesti BUMN menarik, karena terakhir BUMN belum dapat mengangkat, Garuda dan Krakatau Stell," katanya.

Sebagai tambahan, beberapa BUMN yang bergerak di bidang pangan antara lain Perum Bulog, PT Garam, PT Pertani, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN).