Harga Minyak Memuncak Di Sesi Asia Karena Berita Selentingan Rusia



( 2016-02-16 07:51:55 )

Pada perdagangan di sesi Asia pagi ini, Selasa 16 Februari 2016, Harga minyak mentah meningkat tinggi setelah beberapa negara penghasil diketahui telah bertemu untuk membahas pemangkasan produksi minyak mereka. Di NYMEX, WTI pengiriman Maret naik 4,19 persen ke level 30.68 dollar per barel. Meskipun harga acuan Brent terakhir melambung 1,47 persen ke level 34.48 dollar per barel.

Rally harga minyak yang pernah tertahan pada sesi Asia hari Senin melesat dalam semalam oleh karena bertambahnya lagi perkiraan seputar pemangkasan produksi oleh produsen – produsen minyak ternama. Menteri perminyakan Nigeria menyatakan pada Reuters bahwa ‘mood’ di OPEC bergulir mengarah konsesus bahwa sebuah keputusan harus dicapai guna menahan harga minyak. Sedangkan kantor berita Interfax memberitakan, negara non-OPEC Rusia menyatakan mereka sedang membahas hal yang sama dengan negara-negara anggota OPEC secara terpisah, terutama Venezuela, walaupun bukan dengan organisasi kartel minyak itu sendiri.

Analis minyak di Landesbank Baden-Wuerttemberg yang berbasis di Jerman, Frank Klumpp mengatakan, “Sebagian trader masih mempertimbangkan kemungkinan pengurangan produksi OPEC plus Rusia, dan menutup posisi short mereka.” Kendati demikian, banyak analis, termasuk International Energy Agency (EIA), condong ragu-ragu terjadinya persetujuan diantara negara-negara penghasil utama untuk membatasi pembesaran cadangan minyak di pasar. Lembaga investasi Philip Futures pun menyatakan dalam catatannya, “Kami terus mempercayai bahwa jika harga disokong secara artifisial oleh pemangkasan produksi, maka itu hanya akan memberi ruang bagi bentuk proses produksi yang lebih mahal untuk bergerak, dan hanya akan memecahkan masalah (oversupply) ini dalam jangka pendek.”