Pandangan Risk-Off Mulai Tenang, Dolar AS Tapaki Pengukuhan



( 2016-02-15 10:34:53 )

Pada perdagangan di hari Senin (15/02) pagi ini, Yen melancarkan penguatannya terhadap Dollar AS, terpuruk dari level tertingginya dalam kurun waktu lebih dari satu tahun dampak reli saham AS dan Eropa yang terpantau memprihatinkan pada pekan lalu. Akan tetapi, akibat yang ditimbulkan oleh gerakan jual Yen di sesi Asia hari ini belum cukup besar untuk membentuk tren jual karena para investor kelihatannya masih gelisah mempelajari pasar finansial China yang kembali dibuka setelah Imlek selama sepekan.

Dollar AS melambung menyentuh level 113.64 yen, usai tertarik menjauh dari level rendah 15 bulan dan bahkan sempat tumbang di bawah 111.00. Euro pun mulai mengambil penguatan terhadap yen, dari level rendah setengah tahun di angka 125.795. GDP Jepang terkontraksi 0,4 persen QoQ atau mendekati level 1.4 persen YoY di kuartal keempat 2015 lalu. Perkembangan Domestik Bruto Jepang tersebut terguncang oleh lemahnya belanja konsumen di tengah melambatnya perbaikan imbalan dan ketidakpastian prospek perkembangan. Peningkatan dalam investasi bisnis secara tidak terduga dibebani oleh penurunan komponen-komponen kunci untuk GDP.

Sedangkan terhadap mata uang – mata uang komoditas, Dollar AS memperlihatkan penampilan yang beraneka. AUD/USD masih mempertahankan posisinya ke level tinggi di atas 0,71 sen, sebaliknya terhadap Kiwi Dollar AS naik dengan NZD.USD di angka 0.6625, bergulir dari level 0.6740 di hari Jumat (12/02).

Di samping itu, Gubernur Bank Sentral China (PboC), Zhou Xiaochuan, menyampaikan pernyataan yang menerangkan bahwa tidak ada alasan bagi Yuan untuk tetap terdepresiasi. Zhou juga mengungkapkan bahwa China akan menjaga Yuan agar tetap stabil terhadap mata uang – mata uang utama seraya tetap membiarkan volatilitas menguat terhadap Dollar AS. Para penanam modal juga ditenangkan oleh data belanja retail AS minggu lalu, yang mengusulkan harapan bahwa perekonomian AS akan bertambah kembali setelah berangsur lambat di akhir tahun 2015. Keterangan tersebut menguatkan Dollar AS terhadap Euro, dimana EUR/USD menyentuh angka $1.1233, usai bergulir dari level tinggi tiga setengah tahun di angka 1.1377.