RI Memiliki 'Harta Karun' Energi 810.000 MW



( 2016-02-15 04:20:28 )

Indonesia memang sangat kaya akan energi terbarukannya di luar energi fosil. Dari dalam bumi, di atas tanah, laut, udara, hingga matahari di langit, secara keseluruhan menyimpan 'harta karun' energi yang terbarukan, dan tak akan habis sepanjang masa.

Mentri ESDM Memperhitungkan, total potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia mencapai 810.000 megawatt (MW), dan tersebar di dalam bumi hingga di atas langit.

Di dalam bumi, Indonesia mempunyai potensi energi panas bumi sebesar 29.000 MW. Dari total potensi tersebut, kapasitas yang terpasang listrik dari panas bumi hanya 1.440 MW atau 5% saja.

Di atas tanah, Indonesia memiliki harta karun berupa bioenergi sebesar 34.000 MW. Yang dimanfaatkan sampai saat ini barur mencapai 1.740 MW atau 5,1%.

Di perairan darat seperti sungai besar, sungai kecil, air terjun terdapat potensi energi hydro (air) 19.000 MW. Dan yang dimanfaatkan baru sebatas 5.250 MW energi hydro saja.

Sedangkan untuk di laut, Indonesia mempunyai potensi energi laut mencapai 61.000 MW. Dan baru digunakan sebesar 0,28 MW atau 0,0005% saja yang dimanfaatkan.

Di udara, ada potensi energi angin hingga 107.000 MW. Saat ini Indonesia baru membuat pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) 3,61 MW atau hanya 0,0034% dari total potensi energi angin yang ada.

Lalu dari sinar matahari yang ada sepanjang tahun sebab Indonesia tidak mengalami musim dingin, terdapat harta karun sebesar 560.000 MWp. Dimana sejauh ini kapasitas yang terpasang pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia hanya sebesar 70 MWp.

Jika di hitung, total penggunaan energi terbarukan di Indonesia baru sebatas 8.780 MW atau 1,1% dari total potensi sebesar 810.000 MW. Pemanfaatan energi terbarukan masih belum maksimal.

Sedangkan untuk cadangan energi fosil Indonesia semakin menipis. Cadangan minyak bumi tercatat hanya 3,6 miliar barel, akan habis dalam 13 tahun lagi dengan asumsi produksi 288 juta barel per tahun. Cadangan terbukti gas bumi saat ini 100,3 TSCF, hanya akan bertahan kurang lebih 34 tahun lagi dengan asumsi produksi 2,97 TSCF per tahun.

Oleh karena itu, harta karun energi terbarukan harus segera dioptimalkan untuk dapat menggantikan energi fosil. Sebab bila terus bergantung terhadap energi fosil, Indonesia akan mengalami krisis energi dalam waktu 2 hingga 3 dekade yang akan datang.