Rupiah Menguat Ke Posisi Rp 13.662/USD, Pada Perdagangan Hari Ini



( 2016-02-05 10:21:25 )

Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Jumat pagi bergerak menguat sebesar 139 poin menjadi Rp 13.662 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.801 per dollar AS. Kombinasi sentimen mulai dari membaiknya harga komoditas serta perekonomian Indonesia pada periode kuartal IV 2015 yang membaik untuk mendorong penguatan aset rupiah terhadap dollar AS.

Tercatat,harga minyak mentah jenis WTI Crude pada pagi ini, berada di level USD 31,79 per barel, menguat 0,22%. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi USD 34,54 per barel, naik 0,23%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 sebesar 4,79%, setelah perekonomian nasional pada triwulan IV-2015 tumbuh sebesar 5,04% (yoy). Pertumbuhan PDB kuartal IV 2015 lebih baik dari konsensus yang sebesar 4,80% (yoy).

Selain itu,cadangan devisa pada periode Januari 2016 yang datang hari ini diperkirakan naik seiring dengan aliran dana asing yang masuk sejak awal tahun ini. Hal itu menambah sentimen positif bagi mata uang domestik. Pelaku pasar akan fokus ke kebijakan Bank Indonesia mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan (BI rate) pada tengah bulan ini, sentimen itu dapat menjadi tambahan sentimen positif bagi rupiah.

Dollar AS kembali tertekan seiring berubahnya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga AS, menyusul data permintaan pekerja yang naik ke 285.000. Sederet data ekonomi AS yang lemah maka berkemungkinan besar akan menjadi penahan bagi Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunganya.

Di sisi lain, kembalinya perekonomian Indonesia ke tren positif setelah tumbuh 5,04 persen pada triwulan IV-2015 harus dipertahankan dengan konsistensi pemerintah memanifestasi belanja fiskal pada 2016. Pertumbuhan ekonomi di triwulan IV, dipicu oleh sebagain besar belanja fiskal di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015, terutama pada belanja modal.

Perekonomian di semester I 2016 akan lebih baik dibanding 2015, mengingat Idul Fitri, yang merupakan momentum konsumsi tinggi berlangsung pada semester I 2016. Dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04 persen pada kuartal IV 2015, ekonomi Indonesia sepanjang 2015 tumbuh 4,79 persen (year on year/yoy), papar Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers, Jumat pagi di Jakarta.