Menteri ESDM ke Perusahaan Keuangan: Investasi Pada Energi Terbarukan Sangat Aman.



( 2016-02-03 05:58:55 )

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, membenarkan bahwa investasi pada sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) aman.Hal ini berbarengan dengan komitmen pemerintah untuk mendorong optimalisi pengembangan EBTKE.

"Bapak-bapak, investasi di sini aman, sebab ruang untuk tumbuh masih cukup besar dan upaya yang kuat untuk mengejar target bersama-bersama," jelas Sudirman, saat penandatanganan nota kesepahaman dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di kantor pusat OJK, Jakarta, Rabu (3/2/2016). Acara tersebut juga dihadiri beberapa perusahaan di sektor keuangan.

Sudirman melanjutkan, kalau rasio elektrifikasi Indonesia berada di level 87%, dan ditargetkan akan menuju 99% pada tahun 2019. Terdapat 6 provinsi yang masih sulit mendapatkan akses listrik, yang 70% berada di wilayah timur Indonesia. Di antaranya seperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Untuk mengejar ketertinggalan itu kami membutuhkan waktu kurang lebih selama tiga tahun ke depan," tandasnya.

Tentu saja, langkah tersebut tak cukup jika hanya dipenuhi dengan energi konvensional. Jika tidak ada temuan baru, maka minyak mentah akan habis sekitar 15 tahun lagi, lalu gas selama 30 tahun, dan batu bara selama 60-70 tahun ke depan.

"Maka tidak ada jalan lagi selain mempercepat pengambangan EBTKE dengan kapasitas terpasang sekarang 53.000 MW. Dan hitung-hitungan kita punya potensial 300.000 MW. Jadi 5-6 kali lipat lagi," jelas Sudirman.

Pemanfaatan EBTKE saat ini juga baru mencapai 6-7% dari potensi yang ada. Sesuai target yang sudah ditetapkan pemerintah, pada 2025 harus mampu mencapai 23%. Dan Itu membutuhkan investasi setidaknya Rp 1.300 - Rp 1.600 triliun. Sementara dana APBN yang tersedia oleh APBN hanya Rp 2 triliun per tahun.

"Kita masih disebut sebagai raksasa energi sebab kita masih memiliki keduanya. Ada energi fosil dan ada energi terbarukan sebagai komoditas untuk masa depan," pungkasnya.