Peningkatan Harga Minyak Minggu Lalu Telah Terhapus



( 2016-02-02 06:14:26 )

Pada sesi perdagangan Asia Selasa pagi ini (02/02) Minyak mentah terus menurun dan telah berbalik dari kenaikan harga pada pekan lalu. Tadi malam, minyak melemah dikarenakan kabar tentang peluang pengurangan output dari para produsen besar yang kelihatannya telah sepi. Harga minyak WTI (West Texas Intermediate) di bursa NYMEX pengiriman Maret menyusut 1.45 persen ke USD 31.16 per barel. Sampai malam tadi, kontrak berjangka minyak AS jatuh lebih dari 5 persen yang menghapus sebagian besar penerimaan dari rally minggu lalu.

Kegiatan manufaktur di China yang menghadapi peregangan, telah memperburuk kecemasan pada lemahnya permintaan di pasar negara berkembang. Sementara itu, di Intercontinental Exchange (ICE) London, minyak Brent untuk dikirim bulan April berjuntai diantara 33.93 dan 36.24 Dolar AS per barel, yang selanjutnya ditutup pada USD 34.30 atau jatuh 4.74 persen pada sesi perdagangan Senin (01/02). Hari ini (02/02), Brent terpuruk 1.24 persen ke USD 33.85 per barel. Parameter minyak berjangka internasional ini juga turun karena memudarnya kemungkinan kesepakatan pengurangan produksi Saudi Arabia dan Rusia. Saudi sungkan untuk mengendurkan produksi harian menjadi di bawah 10 juta barel per hari kecuali saingan utama mereka juga melakukan pemotongan cadangan yang signifikan.

Selama dua hari yang akan datang, para trader energi akan berfokus pada indikator dari AS tentang jumlah pasokan minyak mentah. Nanti malam, kumpulan industri American Petroleum Institute akan membertitakan prediksi mereka terhadap cadangan minyak mentah AS sepekan yang lalu. Sehari setelahnya, Departemen Energi Amerika Serikat juga akan merilis data yang sama.

Informasi terbaru mengatakan dua negara dengan prosuksi minyak terbesar di Afrika, yakni Nigeria dan Angola telah mengurai pembahasan untuk meminta bantuan pinjaman dana dari Bank Dunia (World Bank). Hal ini menyatakan, eksportir minyak di dunia sedang mengalami desakan fiskal akibat rendahnya harga minyak mentah pada saat ini. Kemarin, dilaporkan bahwa Bank Dunia dan IMF juga sedang berbicara dengan Azerbaijan tentang kebutuhan pembiayaan.