Kopi Indonesia Tetap Stabil Dipasar Ekspor



( 2015-11-06 04:18:28 )

Pada triwulan awal tahun 2015 ini, peredaran kopi dari salah satu negara yang menjadi eksportir kopi terbesar di dunia yaitu Brazil yang semakin banyak membuat harga kopi yang dijual dalam pasar global terus mengalami tekanan.

Disaat harga kopi diseluruh dunia masih terus merosot, tetapi hal ini diyakini tidak akan berpengaruh dan berdampak pada komoditas kopi hasil produksi dalam negeri.

Harga kopi dunia sendiri memang masih belum mengalami penurunan. Tetapi tekanan harga kopi dunia yang terus melambung masih belum bisa menepis ekspor kopi Indonesia hingga saat ini. Adanya peningkatan produksi kopi Brazil yang terjadi saat ini ternyata ditengarai bukanlah penyebab utama dari harga kopi yang terus merosot, adanya permainan yang dilakukan oleh manajer investasi pasar global dalam pasar komoditas kopi ditengarai menjadi salah satu andil dalam penurunan harga kopi di pasar global.

Keseimbangan pasar kopi Indonesia

Pada pekan ini pasar memprediksi bahwa kopi Indonesia masih mengalami kenaikan sebesar 5-6%. Keunikan kopi Indonesia dikarenakan jenis kopi di Indonesia sendiri yang masih berbeda dan juga peminat kopi Indonesia sendiri masih sangat banyak.

Untuk Ekspor komoditas kopi sendiri masih diperkirakan akan sama pada tahun 2014 nanti. Dikarenakan adanya tantangan produksi pada tahun sekarang yang masih sama yaitu adanya cuaca kering yang menghambat proses penanaman kopi. Selain adanya faktor cuaca yang bisa menurunkan produktivitas penanaman kopi, sebab lainnya biasanya dikarenakan adanya penurunan ekspor kopi dikarenakan pasar kopi masih harum untuk diekspor.

Produksi kopi sendiri masih banyak dinikmati oleh para penikmat kopi sendiri di tanah air, sehingga ekspor sendiri masih tetap bisa berkurang.

Pada tahun 2015 ini sendiri, produksi biji kopi sendiri ditargetkan akan mencapai 700.000 ton sehingga mayoritas masih bisa digunakan untuk pasar ekspor. Pemerintah pada tahun 2015 ini juga telah menganggarkan sebesar Rp 150 miliar untuk proses penanaman kopi ini sendiri. Dana ini dialokasikan dari APBn-P tahun 2015 yang digunakan untuk tujuan program intensifikasi kopi yang dilakukan dari perluasan lahan untuk beberapa jenis kopi seperti kopi arabika.

Perluasan area sendiri untuk jenis speciality coffee sendiri masih berada pada 22.150 hektar, tapi lahan yang digunakan untuk perluasan lahan kopi arabika sendiri pada posisi 2.250 hektar. Selain perluasan hektar lahan sendiri pemerintah juga menyiapkan dana Rp 18 miliar sendiri untuk melakukan peremajaan pohon kopi atau replanting di beberapa lahan yang sudah ada pada tahun ini. Kementerian Pertanian sendiri saat ini sudah menyiapkan beberapa program untuk mendukung proses lahan kopi di tahun ini seperti program Gerakan Nasional (Gernas)