Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kini menunjukkan penguatannya.

Bersumberkan dari data perdagangan Reuters, Senin (25/1/2016), pagi ini dolar AS dibuka melemah pada level Rp 13.796, dibanding pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang berada di level Rp 13.822.

Meskipun begitu, peningkatan rupiah tak bertahan lama. Sebab dolar AS perlahan menguat.

Mata uang Paman Sam tersebut meningkat hingga mengenai level tertingginya pagi ini di Rp 13.845.

Hingga pukul 09.19 WIB, dolar AS mengalami penurunan dari level tertingginya di Rp 13.840.

Menguatnya rupiah terjadi karena merespon harga minyak dunia yang juga mulai meningkat. Setelah sebelumnya sempat terkoreksi hingga di bawah US$ 29 per barel, WTI Crude Oil mengalami rebound hingga US$ 32.19.

Meski demikian, perlu juga diwaspadai fluktuasi harga minyak dunia. Disisi lain, melambatnya ekonomi China juga dapat menghambat meningkatnya laju rupiah.

Hal lain yang juga mempengaruhi, kepastian suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (the Fed) juga akan menggerakkan volatiltas rupiah.