Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan dalam jangka waktu 5 tahun mulai 2015 hingga 2019 nanti dapat membangun sebanyak 10 juta sambungan air minum untuk masyarakat.

"Sepanjang tahun 2015 lalu, kami telah melaksanakan pembangunan dan juga sudah terealisasi sebanyak 1,25 juta sambungan ke rumah," Ucap Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mochammad Natsir, Jumat (22/1/2015).

Natsir menjelaskan, pembangunan tersebut, merupakan pekerjaan sambungan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat melalui Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama 5 tahun sejak 2015-2019.

"Pada tahun 2015, untuk membangun 1,25 juta sambungan tersebut anggaran yang sudah terserap sebanyak Rp 6,8 triliun. Total, dalam 5 tahun anggaran yang dialokasikan dalam APBN adalah sebesar Rp 33,9 triliun," jelas dia.

Kemudian, di tahun 2016, pemerintah dapat meneruskan pembangunan sambungan tersebut.

"Untuk anggaran tahun ini sudah teralokasi sebesar Rp 4,8 triliun. Jika dibandingkan dengan kebutuhan, sebenarnya tahun ini anggarannya masih kurang. Mudah-mudahan nanti bisa dianggarkan lagi dari APBN Perubahan 2016," Tandas dia.