Harga Minyak Kembali Merosot ke Level US$ 27 per Barel



( 2016-01-21 08:13:55 )

Harga minyak sempat hampir ke arah ke level positif atau naik setelah terus menerus turun pada beberapa waktu lalu. Akan tetapi kini harga komoditas tersebut kembali tergelincir ke level paling rendah sejak 2003.

Dikutip dari laman CNBC, Kamis (21/1/2016), harga minyak pengiriman untuk Maret saja turun 1,5 persen. Turunnya harga minyak juga disebabkan karena kecemasan terhadap lebihnya pasokan yang akan berlangsung lebih lama lagi.

Harga minyak acuan Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari juga berada di posisi US$ 26,55 per barel atau turun US$ 1,91 atau 6,71 persen, meski harga tersebut sedikit meningkat dari perdagangan harian di level US$ 26,19. Harga ini merupakan harga paling rendah sejak Mei 2003.

Sementara untuk harga minyak acuan Brent juga mengalami penurunan 91 sen ke level US$ 27,87 per barel, naik tipis dari perdagangan harian US$ 27,1 per barel.

Penurunan harga minyak yang lebih dari 25 persen selama tahun ini membuat para pengebor minyak kecewa, namun mereka tetap terus memproduksi minyak ke pasar yang saat ini tengah kelebihan pasokan.

Permintaan Venezuela terkait pertemuan darurat OPEC untuk membahas langkah-langkah dalam menopang harga tidak membendung penurunan. Delegasi lain menolak usulan, dan permintaan sebelumnya dari Caracas dan tak ada hasilnya.

"Anda memerlukan harga rendah guna memperlambat shale jauh lebih cepat," ujar Bjarne Schieldrop, analis komoditas utama dengan SEB di Oslo.