Kemerosotan Minyak Mentah Membawa Harga Emas Naik Sedikit



( 2016-01-19 05:03:19 )

Pada penutupan perdagangan Selasa dinihari (19/01) Harga emas berhujung stabil di tengah perdagangan tipis dalam liburan AS memperingati Martin Luther King Day. Kenaikan harga emas didukung oleh kemerosotan harga minyak mentah ke posisi terendah 12-tahun dan kelemahan berlanjut di pasar saham dunia yang mengajak investor untuk mencari aset yang di duga aman.

Harga emas spot di perdagangkan nyaris datar naik sedikit 0,04% di $ 1,088.89 per ons, sementara emas berjangka AS pengiriman Februari anjlok 0,2 persen hampir di $ 1,089. Harga logam mulia ini sudah melambung hampir 3 persen sejauh tahun ini setelah data ekonomi yang lesu di Tiongkok dan yuan yang terpuruk pada awal Januari yang membuat jatuhnya pasar saham Tiongkok, yang menggencet pasar global.

Harga minyak mencapai terendah sejak akhir 2003 karena pasar bersiap untuk tambahan ekspor Iran seusai penghapusan sanksi terhadap negara itu pada akhir pekan. Pasar saham Eropa yang rebound dengan cepat melempem setelah pasar di seluruh dunia merosot. Pasar Asia jatuh ke terendah sejak 2011 karena investor menghindari aset berisiko setelah data ekonomi AS yang lemah. Perdagangan ritel AS jatuh pada bulan Desember, bersama dengan produksi industri. Kelemahan baru dalam perekonomian dunia menimbulkan keraguan perihal apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan Maret.

Manajer hedge fund dan keuangan beranjak ke prediksi bullish pertama mereka di emas COMEX dalam dua bulan dalam minggu sampai 12 Januari, data AS Commodity Futures Trading Commission memperlihatkan pada Jumat. Sedangkan harga Platinum jatuh ke level terendah tujuh tahun di $ 812,95, terhimpit oleh kecemasan pertumbuhan global. Sebagai logam sebagian besar industri, banyak digunakan oleh sektor otomotif untuk membuat catalytic converter, itu lebih terkena daripada emas karena kekhawatiran atas pelemahan ekonomi.