Dicabutnya Sanksi Iran Sebabkan Harga Minyak Tertekan



( 2016-01-19 04:11:57 )

Harga minyak mentah dunia mengalami kemerosotan di bawah level US$ 28 per barel pada awal pekan, dan angka tersebut adalah level paling rendah sejak 2003. Pasar juga bersiap mengantisipasi terkait kenaikan ekspor minyak Iran setelah adanya pencabutan sanksi internasional.

Iran termasuk salah satu anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan akan meningkatkan produksi minyak sebesar 500 ribu barel per hari.

Kecemasan terhadap bertambahnya pasokan minyak dari Iran berdampak kepada harga minyak dunia jadi tertekan di awal pekan ini. Harga minyak Brent merosot 29 sen ke level US$ 28,64. Sedangkan untuk harga minyak West Texas Intermediate (WTI) merosot 48 sen menjadi US$ 28,94 per barel.

"Anda tidak dapat mengatakan kalau ini termasuk hal tak terduga, akan tetapi sentimen Iran merupakan faktor tambahan yang mempengaruhi harga minyak. Hal ini menunjukkan kelebihan pasokan minyak global dan kekhawatiran permintaan dari China," jelas Analis TD Securities Bart Melek, Selasa (19/1/2016).

Dia juga menambahkan, harga minyak dapat kembali melemah jika data ekonomi China termasuk pertumbuhan ekonomi dan penjualan ritel menunjukkan terjadinya pelemahan. "Bila data ekonomi China melemah hal ini bisa menambah tekanan pada harga minyak," tutur Melek.

Analis memperkirakan, ekspor minyak Iran sebesar 500 ribu barel per hari dalam jangka pendek realistis. Akan tetapi muncul keraguan terkait infrastruktur minyak Iran apakah mendukung untuk peningkatan dalam waktu dekat.

Dengan harga minyak yang semakin tertekan ini, negara produsen minyak atau OPEC memprediksikan pasokan minyak di luar organisasi akan alami penurunan 660 ribu barel per hari pada 2016 yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).