Harga Minyak Dunia Capai Level Terendah Sejak Tahun 2003



( 2016-01-18 08:03:03 )

Harga minyak dunia mencapai level terendah sejak tahun 2003 pada awal perdagangan Senin pekan ini. Tekanan terhadap harga minyak dunia itu terjadi seiring pelaku pasar yang bersiap untuk menghadapi ekspor Iran setelah dicabutnya sanksi.

Harga minyak Brent jatuh ke level US$ 27,67 per barel pada Senin pagi. Level harga minyak itu terendah sejak 2003, dan naik ke level US$ 28,25. Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun 58 sen menjadi US$ 28,84 per barel.

Pada akhir pekan lalu, badan pengawas nuklir PBB menyatakan, Iran telah berkomitmen untuk mengurangi program nuklirnya. Amerika Serikat (AS) segera mencabut sanksi Iran yang telah memangkas ekspor negara produsen minyak sekitar 2 juta barel per hari.

Iran sekarang bebas untuk menjual minyak sebanyak apa pun dan harga yang didapatkan, ujar Richard Nephew, Direktur Program Ekonomi dan Energi di Universitas Columbia, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (18/1/2016).

Ada pun Iran siap untuk meningkatkan ekspor minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari.

Pencabutan sanksi terhadap Iran akan melihat tekanan lebih lanjut pada minyak dan komoditas secara lebih luas dalam jangka pendek, tulis ANZ.

Dalam laporan ANZ itu juga menyebutkan kalau strategi Iran mungkin akan menawarkan diskon untuk menarik pelanggan. Hal ini dapat memberi tekanan lebih lanjut terhadap harga minyak dunia.

Harga minyak sudah turun lebih dari 75 persen sejak pertengahan 2014. Harga minyak tertekan ini juga menyeret bursa saham ke level terendah lantaran memicu kekhawatiran ekonomi global melambat.

Pertumbuhan terus melambat, harga komoditas yang lebih rendah termasuk minyak. Ini mencerminkan permintaan melemah. Selain itu penurunan belanja modal sektor pertambangan dan pendapatan menurun dari produsen komoditas juga membebani ekspor Asia, ucap Kepala Riset HSBC Hong Kong, Frederic Neumann.