Dollar Kembali Menguat, Membenamkan Harga Emas



( 2016-01-13 02:52:55 )

Pada penutupan perdagangan Rabu dinihari tadi (13/01) Harga Emas merosot, karena Dollar yang terus menguat terhadap sekeranjang mata uang setelah naik di pasar saham Eropa memipis daya tarik emas sebagai aset safe haven. Harga spot emas anjlok 0,36 persen pada 1,089.86 dollar per troy ons, sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari berada di 1,085.20 dollar per troy ons dan perdagangan terakhir turun pada level 1,089.70 dollar per troy ons.

Harga logam mulia ini telah turun sesudah mencapai tertinggi dua bulan pada hari Jumat terpicu penurunan harga minyak dan saham dunia di tengah ketakutan atas kesehatan ekonomi Tiongkok. Harga Emas terpuruk dari tertingggi semalam di level $ 1,099.15, karena saham Eropa rebound dari awal tiga bulan rendah dan indeks dollar naik 0,3 persen.

Harga emas tergelincir lebih dari 10 persen di tahun 2015, sebagian besar dampak harapan bahwa Federeal Reserve menaikkan suku bunga AS. Taraf yang rendah, memotong biaya kesempatan menggenggam emas sementara membebani dollar, adalah faktor utama yang mendorong emas ke rekor tertinggi pada tahun 2011. The Fed menambah suku bunga pada bulan Desember 2015 dan perhatian telah bergerak ke berapa kali lagi kenaikan akan terjadi di tahun 2016.

Kemungkinan tidak cukup data baru pada inflasi untuk mendukung kenaikan suku bunga AS selanjutnya pada bulan Maret, ucap Presiden Atlanta Federal Reserve Bank Dennis Lockhart. Kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa emas yang didukung terbesar di dunia. Saham Emas SPDR New York, naik 2,1 ton pada hari Senin data dari yang ditunjukkan.

Di antara logam mulia lainnya, paladiuim adalah penurun terbesar, turun 5 persen untuk 5,5 tahun rendah $ 449,55 per ons pada awal perdagangan. Trakhir di $ 463,50 per ons, turun 3,4 persen. Harga Perak turun 0,51 persen pada $ 13,80 per ons, sementara harga platinum turun 0,90 persen pada $ 838,70 per ons. Sebuah Analis memperkirakan harga emas berpotensi menuurn dengan penguatan dollar setelah kenaikan suku bunga AS dan kenaikan berikutnya di tahun 2016 ini.