Emas Kembali Merosot DI Level US$ 1.100 Per Ounce



( 2016-01-12 04:06:58 )

Harga emas mengalami penurunan pada awal pekan ini, dan gagal untuk menentukan harga di level US$ 1.100 per ounce.

Pada pengiriman bulan Februari harga emas melemah US$ 1,7 atau hampir dua persen ke level US$ 1.096,20 per ounce setelah sebelumnya sempat berada di level tertinggi US$ 1.108,30. Harga emas memposisikan keuntungan 3,6 persen di pekan lalu, dan mencatatkan keuntungan terbaik sejak 21 Agustus 2015.

Sementara itu, harga perak untuk bulan Maret 2016 turun 5,2 sen atau 0,4 persen menjadi US$ 13.866 per ounce.

"Harga logam mungkin sudah jenuh jual. Meski begitu, saya berpikir, bahwa risiko pertumbuhan ekonomi global dan volatilitas bursa saham masih tetap berlanjut sehingga berdampak terhadap laju harga emas," ujar Peter Grant, Analis USAGOLD, dilansir dari laman Marketwatch, Selasa (12/1/2016).

Disisi lain, Kepala Riset BullionVault, Adrian Ash mengatakan, tahun baru adalah waktu terbaik untuk emas. "Lebih dari 10 tahun sejak 2006, Januari menjadi bulan paling baik untuk emas. Sebab rata-rata harga naik 4,7 persen," ujar Ash.

Dirinya pun menambahkan, meski harga emas naik atau mengecewakan pada bulan Januari itu juga tergantung dari harga aset lainnya.

Pada waktu sebelumnya bursa saham China meneruskan pelemahan yang berdampak pada bursa saham global. Harga emas juga masih positif, akan tetapi bursa saham AS cenderung bervariasi.

Harga emas mengalami penguatan pada pekan lalu di tengah tekanan Timur Tengah antara Iran dan Arab Saudi. Ditambah klaim percobaan nuklir oleh Korea Utara. Hal itu yang menyebabkan emas menjadi aset pilihan investasi yang aman.