AUD/USD Melambung Setelah Terperosok Ke Bawah 70 Sen



( 2016-01-11 09:18:50 )

Pada pertengahan sesi Asia pagi ini (11/1), AUD/USD melambung setelah terpuruk ke level terendah empat bulannya akhir pekan lalu. Akan tetapi, pair ini masih diwarnai sentimen bearish sehubungan dengan keresahan terhadap pasar Asia dan harga komoditas. Jumat lalu AUD/USD ditutup turun ke 0.6951, ini merupakan level terendahnya sejak September 2015, mengikuti anjloknya pasar modal China, Wall Street dan dalam negeri Australia. Indeks ASX200 turun 2 persen, terendah sejak Juli 2013 dalam rangkaian peristiwa di pekan buruk bagi pasar modal Dunia tersebut. Akan tetapi, pair tersebut kini bangkit kembali.

Saat ini, pair AUD/USD diperdagangkan sekitar 0.3 persen lebih tinggi dari level rendah sebelumnya, mendekati kisaran 0.6980. Walau demikian, di tengah pekan yang sepi rilis fundamental, sentimen terhadap Aussie teredam oleh timbulnya kecemasan akan perlambatan ekonomi China yang telah membawa dampak aksi jual baru d pasar modal dan komoditas. Dalam beberapa hari yang akan datang, pertumbuhan di China dan pasar komoditas akan diamati oleh para pelaku pasar sebelum rilis data ketenagakerjaan Australia pada hari Kamis.

Kepala Ekonom HSBC Australia. Paul Bloxham, mengatakan pada media Australia ABC bahwa Dolar Australia bisa turun lebih jauh dalam tahun 2016 dikarenakan lemahnya komoditas ekspor utama negeri itu. Apalagi, kondisi China dan kenaikan suku bunga AS akan terus mengguncang pasar finansial tahun ini. Menurut Bloxham, "Dolar Australia (saat ini) sudah berada pada level yang lebih tinggi dibanding apa yang tersirat dari hubungannya dengan harga komoditas. Level harga komoditas sekarang menyiratkan bahwa Dolar Australia pada 60-65 sen AS (USD0.60-0.65) bisa jadi lebih ideal. Jika Dolar Australia tidak jatuh lebih jauh, maka ini bisa membuat RBA kecewa dan memaksa mereka untuk memangkas (suku bunga) lagi".