Akibat Ulah Mafia RI Hanya Mampu Ekspor Tuna Sirip Biru 750 Ton



( 2016-01-11 05:24:03 )

Pemerintah menjelaskan, bahwa Indonesia mempunyai kemampuan ekspor ikan tuna sirip biru (southern bluefin tuna/SBT) yang cukup besar ke Jepang, China, Taiwan dan negara lain. Namun, dampak ulah mafia perdagangan SBT, Indonesia hanya mendapat jatah ekspor ikan termahal ini sebesar 750 ton per tahun.

Begitulah yang disampaikan Direktur Pengelolaan Sumber ‎Daya Perikanan Ditjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tyas Budiman, Minggu (10/1/2016).

"Ikan tuna tetap bisa diekspor, malah orang lain yang ngelarang. Kita hanya diberikan kuota ekspor ikan tuna sirip biru sebanyak 750 ton setiap tahun, padahal kita memiliki kemampuan untuk ekspor lebih," tutur Tyas.

Ia juga menjelaskan, bahwa Indonesia tak diperbolehkan melebihi jatah kuota yang sudah ditetapkan Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) dan Komisi Konservasi Tuna Sirip Biru Selatan alias Commision for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT).

Ingin menambah (kuota) sekilo saja sulitnya luar biasa. Di IOTC dan CCSBT kuota impor bluefin dari Indonesia tercatat semua, jadi jika sudah mengekspor 750 ton, tidak diperbolehkan ekspor lagi," terang Tyas.

Ia mengaku, ada permainan penetapan jatah kuota penangkapan dan ekspor ikan tuna sirip biru terhadap Indonesia hal ini dikarenakan Negara ini memiliki potensi besar terkait ekspor ikan dengan harga jutaan sampai miliaran rupiah per ekor ini.

"Kenapa hanya ingin menambah kuota saja sulit? Itu karena ada mafia. Tiga negara dominan yang memiliki kekuasaan perdagangan bluefin kan Selandia Baru, Australia dan Jepang. Mereka yang mengatur pasar, walaupun kita punya potensi banyak tapi kita dikunci agar jangan sampai kuota ekspor kita melebihi kuota mereka," ujarnya.

Tujuan utama ekspor ikan tuna sirip biru Indonesia ke Jepang adalah untuk dijadikan makanan bergengsi di negara tersebut. Mereka mengonsumsi mentah ikan tuna sirip biru yang diolah menjadi sashimi karena mengandung protein tinggi dan khasiatnya yang mampu meningkatkan vitalitas. Dari rasa, ikan tuna yang berasal dari perairan tropis lebih legit dibanding perairan subtropis.

"Kita tidak dapat berbuat apa-apa terkait penentuan harga sebab mereka yang mendominasi perdagangan. tapi harga itu kan bergerak naik turun, jika mereka sedang butuh ikan, bisa naik tinggi sekalli," jelas Tyas.