Sentimen Negatif Dari Bursa Global Diperkirakan Tekan IHSG



( 2016-01-08 05:04:22 )

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih mengalami pelemahan pada perdagangan saham Jumat (8/1/2016). Pergerakan indeks saham mendapat sentimen negatif dari bursa global.

Kepala Riset PT. Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, pergerakan indeks saham mengikuti gerak Dow Jones Industrial Averange (DJIA) yang turut terkoreksi. Sentimen negatif tersebut juga didorong oleh suspensi yang terjadi pada Bursa China. Selama Dow Jones koreksi kurang 1 persen IHSG bisa menguat.

Di dalam negeri sendiri pelaku pasar menunggu langkah Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan. Suku bunga acuan saat ini berada di level 7,5 persen.

Satrio mengatakan, seharusnya BI memberikan sedikit angin segar kepada pelaku pasar dengan mengeluarkan sinyal bahwa peluang untuk menurunkan suku bunga acuan cukup besar di tahun ini mengingat inflasi telah terkendali.

Dari dalam negeri cuma menunggu BI rate. Saya lihat itu yang yang perlu diberikan BI, mengenai penurunan hingga akhir tahun. Dengan inflasi 3,3 persen ruangnya banyak. Soal The Fed, saya khawatirkan akan naikan 4 kali, ucapnya.

Di awal tahun ini Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Desember 2015 sebesar 0,96 persen, atau lebih tinggi dibanding November yang sebesar 0,21 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender 2015 mencapai‎ 3,35 persen.

Satrio memperkirakan, indeks bergerak pada support 4.500-4.452 dan resistance 4.570-4.550.

Senada, PT. Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak melemah. Indeks saham bergerak pada level 4.500 dan resistance 4.561.

Sinarmas Sekuritas merekomendasikan beberapa saham, antara lain PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT. AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT. Soechi Lines Tbk (SOCI), PT. Waskita Karya Tbk