Yen dan Euro Menguat Terhadap Dollar



( 2016-01-08 02:48:21 )

Adanya laporan bahwa pembuat kebijakan ditekan untuk memungkinkan kebijakan devaluasi tajam mata uang yuan membuat Dollar AS anjlok terhadap Yen pada hari Kamis. Laporan yang keluarkan oleh Reuters memicu mata uang dollar kembali ke level terendah terhadap mata uang Jepang dalam waktu empat bulan lebih.

Pada akhir sesi Kamis di New York, USDJP diperdagangkan pada level ¥ 117,58, jika dibandingkan dengan level ¥ 118,67 pada akhir sesi hari Rabu. Di awal sesi, Mata uang jatuh ke level ¥ 117,33, level terendah sejak 24 Agustus setelah Shanghai Composite SHCOMP turun 7% hanya dalam 30 menit yang mengakibatkan pemutus sirkuit untuk mengakhiri perdagangan. Beberapa analis pasar menyatakan aksi jual di saham China dan dengan kemerosotan nilai yuan, memicu penurunan besar dalam ekuitas menyeluruh dan aset berisiko lainnya.

Pergolakan mata uang negara – negara emerging juga cukup parah karena pelemahan harga komoditas akibat pelandaian harga minyak dunia dan perlambatan ekonomi Tiiongkok. Kepala global G-10 strategi mata uang di Citigroup, Steve Englander, mengatakan “ Jika Anda seorang Eksportir komoditas, maka salah satu pelanggan utama anda akan menjadi kurang mampu membayar barang yang mereka beli dari Anda “.

Pada tempat lain, EURUSD terlihat menguat terhadap dollar. Hal ini disebabkan karena pedagang membeli kembali Euro setelah keluar dari aset berisiko dari mata uang emerging market. Euro diperdagangkan di level $ 1,0937 pada akhir sesi hari Kamis. Kenaikan terbesar sejak pertemuan Bank Sentral Eropa bulan Desember dibandingkan dengan level $ 1,0778 akhir sesi hari Rabu di New York. Sedangkan Poundsterling diperdagangkan pada level $ 1,4624 dibandingkan dengan level $ 1,4633 sehari ssebelumnya.