Pasar Modal Bisa Menjadi Sumber Dana Pembangunan Di Tahun 2016



( 2016-01-07 04:22:40 )

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad sangat berharap di tahun ini pasar modal mampu menjadi sumber alternatif dana pembangunan. Ia menuturkan, semakin dalam pasar, maka semakin bisa diandalkan untuk pembiayaan jangka panjang.

“Pasar modal harus mampu menjadi wadah mobilisasi dana bagi korporasi dan badan usaha milik negara,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Senin, 4 Januari 2016.

Ia menegaskan bahwa ekonomi 2016 akan membaik. Muliaman berkata industri jasa keuangan dan pasar modal, berhasil melewati dinamika dan tekanan di tahun 2015. Keberhasilan ini, akan memicu keseriusan pelaku pasar modal untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik. Kata dia.

“Cukup mendapat tekanan saja, akan tetapi kita tetap mampu menjaga kepercayaan pasar,” ujar Muliaman.

Menurut dia, sepanjang tahun 2015 ini, pergerakan dana yang didapat dari right issue (penerbitan saham) meningkat 20,8 persen menjadi Rp 117 triliun. Dana yang terkumpul dari obligasi pemerintah tercatat mencapai Rp 352 triliun.

Di tahun 2015, pemerintah dan otoritas moneter sudah memberikan modal besar untuk menjaga kepercayaan para investor. Modal tersebut didapat dari berbagai paket kebijakan yang disambut positif oleh pasar. tutur dia.

Pagi ini, Muliaman mendampingi Presiden Joko Widodo membuka perdagangan pasar modal. Saat dibuka oleh Jokowi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,26 persen ke angka 4.581. Selain Muliaman, terdapat beberapa menteri Kabinet Kerja yang juga hadir mendampingi Jokowi.

Menteri yang terlihat hadir antara lain, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Direktur Bursa Efek Indonesia Tito Sulisto juga terlihat hadir.