Permintaan Meningkat Dongkrak Harga Emas



( 2016-01-06 10:27:35 )

Harga emas masih bergerak reli pada Rabu pekan ini bersamaan dengan pelaku pasar mengakumulasi investasi safe haven di tengah terjadinya ketegangan di Semenanjung Korea dan Timur Tengah. Ditambah dengan kecemasan atas ekonomi China.

Dikutip dari laman Reuters, edisi Rabu (6/1/2016), di pasar spot harga emas alami perubahan ke posisi US$ 1.078,20 per ounce setelah sebelumnya sempat tergelincir 0,3 persen. Harga emas mengalami penguatan 1,6 persen dalam dua sesi terakhir setelah menyentuh level tertinggi selama empat minggu ke level US$ 1.083,30.

"Sebenarnya harga emas sedang berjuang di tengah risiko yang terjadi sebagai momentum peningkatan harga emas. Harga emas dapat kembali melemah setelah gagal bertahan di atas level harga US$ 1.083 pada awal pekan ini," tutur trader di Hong Kong.

Logam mulia juga sering dianggap sebagai pilihan lain investasi selama masa ketidakpastian geopolitik dan keuangan. Walaupun aksi safe haven itu cenderung hanya terjadi jangka pendek.

"Harga logam berharap bisa kembali menguat namun harus meninjau dulu tingkat resistensi secara teknikal. Harga emas di level support berikutnya di US$ 1.070 dan US$ 1.063," tulis Analis ScotiaMocatta.

Pada riset www.fortisasiafutures.com menunjukkan bahwa ketegangan di Timur Tengah memicu permintaan terhadap safe haven termasuk emas.

Arab Saudi memperluas perpecahan dengan Iran dengan menyatakan akan mengakhiri lalu lintas lewat udara dan hubungan perdagangan negara tersebut serta menuntut Teheran untuk bertindak seperti negara normal lainnya hingga memulihkan hubungan diplomatiknya.

Arab Saudi melakukan eksekusi terhadap ulama Syiah, Nimr al-Nimr yang memicu aksi protes kaum Syiah. Para pengunjuk rasa Iran menyerang kedutaan besar Arab di Teheran hingga menyebabkan kebakaran dan kerusakan, mendorong Riyadh untuk memutuskan hubungan dan mengobarkan asap persaingan.