Harga Minyak Mentah Ditekan Oleh Penguatan Dollar dan Kelebihan Pasokan



( 2016-01-06 03:23:54 )

Pada penutupan perdagangan Rabu dinihari tadi (06/01) Harga minyak mentah turun terjepit penguatan dollar AS dan kelebihan pasokan minyak mentah AS. Selama kemelut antara dua produsen minyak terbesar dunia, maka tidak akan membawa kenaikan harga minyak mentah. Dollar AS naik hampir 0,6% pada tengah hari mencapai tertinggi satu bulan terhadap sekeranjang mata uang, karena pedagang mencari perlindungan lebih di tengah kecemasan pertumbuhan global yang lemah dan defisit di pasar saham Tiongkok.

Perhitungan pertambahan persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman kontrak berjangka NYMEX, juga menekan harga. American Petroleum Institute akan merilis data persediaan pada pukul 4:30 pm EDT (21:30 GMT). Sementara itu pasar minyak mentah sebagian besar mengabaikan meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah antara Arab Saudi dan Iran. Analis mengatakan bahwa selama konflik tidak mempengaruhi produksi minyak di wilayah tersebut tidak akan mempengaruhi untuk harga minyak.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 79 sen, atau 2,15 persen, pada 35,97 dollar per barel. Sedangkan harga harga minyak mentah Brent turun 80 sen pada 36,42 dollar per barel. Harga mencapai level terendah 11-tahun dari 35,98 dollar per barel sebelum Natal.

Survei Reuters menyatakan bahwa pada bulan Desember produksi minyak OPEC turun dengan pasokan lebih rendah dari Irak. Namun, produksi OPEC mencapai mendekati rekor. Hal ini menandakan beberapa anggotanya memilih untuk meningkatkan produksi yang telah mendorong harga ke posisi terendah 11-tahun. Runtuhnya hubungan antara Arab Saudi dan Iran tampaknya memperburuk masalah kelebihan pasokan. Namun Iran mengatakan mereka siap untuk menekan produksi dan ekspor, setelah sanksi-sanksi dicabut, kata seorang pejabat senior Minyak Nasional Iran.

Pada malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah AS oleh EIA, yang diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan mengalami penurunan persediaan pada posisi -1.5M, dibandingkan hasil sebelumnya pada 2.629M. Maka harga minyak mentah berpotensi menguat, namun jika hasil sebaliknya maka akan melemahkan kembali harga minyak mentah.