Demi Memperlancar Kas Negara, Pemerintah Tarik Hutang Lebih Awal



( 2016-01-05 08:16:14 )

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Dirjen PPR Kemenkeu), Robert Pakpahan memaparkan, bahwa pemerintah telah menarik pinjaman prefunding sebesar Rp 63,48 triliun.

"Total prefunding untuk pembiayaan bulan Januari 2016 sebesar Rp 63,48 triliun. Jadi diharapkan tak ada kecemasan pemerintah terkait kesulitan keuangan atau likuiditas," jelasnya.

Pemerintah menekankan bahwa kas negara di awal tahun ini sangat cukup memodali program-program, termasuk untuk hal pembangunan infrastruktur oleh Kementerian/Lembaga (K/L).

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah melakukan eksekusi untuk penarikan utang 2016 senilai Rp 63 triliun pada akhir tahun lalu dengan sistem ijon atau prefunding.

Dari keterangan DJPPR Kemenkeu, rilisnya Surat Berharga Negara (SBN) untuk prefunding APBN 2016 senilai Rp 63,48 triliun bersumber dari, peluncuran SUN Valas yakni RI0126 dan RI0146 dengan nilai masing-masing US$ 2,25 miliar atau setara Rp 31,17 triliun dan US$ 1,25 miliar atau Rp 17,32 triliun.

Diikuti perilisan sukuk domestik PBS-009 senilai Rp 1 triliun, lalu SUN domestik FR0070 senilai Rp 7 triliun dan FR0046 sebesar Rp 7 triliun. Seluruhnya dieksekusi pada Desember lalu.

Sementara total kebutuhan pembiayaan utang dalam APBN 2016 sebesar Rp 605,3 triliun. Rencananya akan dipenuhi dari peluncuran SBN senilai Rp 532,4 triliun, penarikan pinjaman luar negeri non SLA Rp 69,2 triliun dan penarikan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 3,7 triliun.

"Sedangkan front loading (penarikan utang di awal tahun) rencananya sebesar 61,62 persen dari target peluncuran SBN Rp 532,4 triliun di APBN 2016," tutur Robert.

Robert juga memprediksi terkait arus kas negara, akan semakin lancar dengan aliran penerimaan pajak yang akan terkumpul di Januari 2016 sekitar Rp 70 triliun sampai Rp 100 triliun.

Belum lagi tambahan likuiditas dari rencana empat kali lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan SUN di awal tahun ini. Ditargetkan sekitar Rp 12 triliun untuk satu kali lelang.

"Kita pun memiliki SAL Rp 55 triliun yang dapat digunakan untuk bridging. Jadi ada cukup uang untuk program pemerintah di awal tahun karena kas selalu tersedia. Dengan demikian, penyerapan anggaran menjadi lebih baik di 2016," jelas Robert.