Manufacturing PMI AS Terdesak, Euro Masih Merosot



( 2016-01-05 03:46:02 )

Diawal tahun, daftar survei bidang manufaktur tampak kurang memuaskan. Dampak kebijakan sektor moneter di akhir tahun kemarin kelihatannya belum banyak menolong sektor ini. Di lain tempat, Euro justru masih terombang ambing dengan kecenderungan tenggelam lebih dalam. Mungkin karena masih baru diumumkan ataukah memang ada ketidakpercayaan pasar terhadap kebijakan The Fed sehingga memunculkan kembali keraguan atas perubahan suku bunga di akhir periode 2015 yang belum juga memberi dampak positif pada industri manufaktur AS. Kenyataannya di awal tahun 2016 ini survei oleh lembaga independen masih menyuguhkan hasil survei para manager sektor manufaktur yang turun di bawah harapan.

Sebenarnya perolehan pada bulan sebelumnya telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan di sektor ini. Dengan mencatatkan hasil di sekitaran 48.6, diharapkan momentum bulan Desember kemarin akan cukup untuk menggerakkan roda industri ke level 49.1 basis poin. Namun apa daya, para manager ternyata masih melihat ada beban di industri ini yang cukup berat untuk disingkirkan. Hingga akhirnya indeks harus tertahan pada level 48.2.

Sektor yang menghidupi sekitar sembilan persen tenaga kerja di seluruh Negeri Paman Sam ini masih banyak terganjal oleh penguatan dolar AS. Terutama untuk industri manufaktur dengan orientasi ekspor. Dampak pelemahan industri manufaktur khusus yang bergerak mengolah energi juga masih terlihat terseok-seok. Harga komoditi minyak yang tetap berada dalam tren turun (bearish) dan belum menunjukkan momentum titik balik mempengaruhi pesanan peralatan-peralatan yang berkaitan dengan pengeboran. Dengan berbagai deraan kondisi di atas, sekarang nasib industri manufaktur mulai banyak diragukan rakyat AS. Pasar luar negeri yang tadinya menjadi unggulan kini tak bisa banyak diharapkan. Sedang pasar di dalam negeri yang menjadi jaring pengaman semakin terlihat tak cukup kuat untuk menahan kemerosotan kinerja sektor ini.

Hampir selama satu bulan belakangan ini atau sepanjang Desember tahun 2015, mata uang tunggal Eropa ini masih belum bergeser di kisaran 1.08 sampai dengan 1.10. Stimulasi dari negara-negara anggota yang terjadi pada hari ini pun hanya mampu mengangkat Euro ke level 1.0945-an. Setelah itu, Greenback kembali jatuh ke kisaran 1.0810. Investor nampaknya masih tak peduli dengan sentimen dari kedua belah pihak. Para investor cenderung memilih cara mereka sendiri dalam memainkan pergerakan pasangan mata uang populer dunia ini.