Keperkasaan Dolar Memukul Jatuh Harga Emas



( 2015-12-31 10:05:24 )

Harga emas berjangka untuk divisi COMEX New York Mercantile Exchange anjlok pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dikarenakan meningkatnya dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip dari Xinhua, Kamis (31/12/2015), kontrak emas paling aktif yaitu pada pengiriman Februari mengalami penurunan US$ 8,2 atau 0,77 persen menjadi US$ 1.059,8 per ounce.

Para analis berspekulasi bahwa indeks dolar AS berdampak negatif terhadap emas. Indeks merupakan acuan dari dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar cenderung selalu bergerak berlawanan arah, yang artinya jika dolar naik, emas berjangka akan turun. Hal ini dikarenakan, emas yang harganya dipatok dalam dolar AS harganya menjadi lebih mahal bagi para investor. Hal ini juga yang dapat menyebabkan investor meninggalkan emas.

Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) juga turun US$ 1,16 atau 3,06 persen ke US$ 36,72 per barel. Analis menjelaskan bahwa pergerakan harga emas cenderung mengikuti minyak karena investor melihat untuk lindung nilai taruhan mereka terhadap inflasi dengan memantau fluktuasi harga minyak.

Bersamaan dengan itu data ekonomi AS yang dikeluarkan Rabu menunjukkan, laporan penjualan rumah tertunda menurun 0,9 persen menjadi 106,9 pada November, menurut National Association of Realtors.

Tradisi penurunan masih menaungi harga emas secara jangka panjang merespon rencana Bank Sentral AS atau The Fed yang akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember, meski ada harapan untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016.

Meningkatnya suku bunga The Fed memicu para investor menjauh dari emas dan beralih pada aset yang menawarkan suku bunga tinggi. Sampai pertemuan FOMC Desember, belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.