Thailand Ikut Serta Pasar Semen Indonesia



( 2015-11-02 05:04:44 )

Siam Cement Group (SCG), mulai mengepakkan sayap bisnisnya di Indonesia di mana salah satu perusahaan privat yang bergerak di industri semen, terbesar di Thailand.


Vice President – Regional Business SCG, Aree Chavalitcheewingul mengatakan, SCG akan mendirikan satu pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat yang berkapasitas produksi mencapai 1,8 juta ton per tahun. Pabrik yang dibangun sejak tahun 2013 itu pada September lalu sudah masuk tahap commissioning.


Aree mengatakan, "Harapan kami mungkin bulan depan (November) sudah bisa commercial. Kapasitas pabrik 1,8 juta ton per tahun, atau sekitar 5.000 ton per hari." Aree menambahkan, "SCG mengeluarkan anggaran sekitar 365 juta dollar AS, atau sekitar Rp 4,9 triliun (kurs 13.500)untuk membangun pabrik ini.


Dia mengatakan, sumber daya manusia yang bekerja di pabrik semen ini adalah hampir 100 persen masyarakat lokal. Saat ini, beberapa karyawan pabrik juga dilatih di Thailand, untuk transfer teknologi. "Sebenarnya, ketika kita mulai investasi di Asia, di manapun negaranya, satu hal yang paling penting adalah membangun manusia," kata Aree lagi.


Aree mengatakan, dari ketiga lini busnis yang dimiliki, divisi cement and building material merupakan yang terbesar dari segi investasi. Diikuti selanjutnya oleh divisi packaging, dan terakhir divisi chemical. Dia berharap, setelah dirilis, penjualan Semen Jawa - yang diproduksi di Sukabumi - akan maksimal sesuai kapasitas pabrik yakni 1,8 juta ton per tahun.


Keyakinan tersebut lantaran kualitas Semen Jawa sudah diujicoba. "Kami telah menguji, kualitasnya bagus. Dan bahkan kalau Anda membandingkan dengan Holcim dan Tiga Roda, kualitas semen kami lebih unggul," kata Aree. Aree menambahkan, selain semen, SCG juga sudah menjual produk beton hasil akuisisi Jaya Mix. SCG juga tengah mengembangkan kerjasama pabrik gypsum dengan menggandeng mitra lokal, Wings Group, dengan komposisi kepemilikan 50:50.


Investasi perusahaan di ASEAN nampaknya menjadi strategic SCG untuk menjadi pionir di bisnis semen. Terbukti, tak hanya melakukan ekspansi di Indonesia, SCG juga sedang dalam tahap produksi ke-2 pabrik di Kamboja, dan tengah membangun pabrik semen di Myanmar dan Laos. Pabrik semen di Myanmar dan Laos akan mulai beroperasi masing-masing di tahun 2016 dan 2017. Pada kuartal-III 2015, SCG membukukan pendapatan penjualan sebesar Rp 43,455 milyar (3,146 juta dollar AS).


Angka ini melemah 11 persen y-o-y dan turun 3 persen q-o-q, akibat turunnya harga produk kimia yang dipengaruhi oleh turunnya harga minyak mentah.


Sementara, keuntungan perusahaan tercatat sebesar Rp 3,527 triliun (255 juta dollar AS), naik 15 persen y-o-y dari marjin keuntungan produk kimia yang terus naik walau terdapat kerugian stok (stock loss) sebesar Rp 846 milyar (61 juta dollar AS). SCG juga berniat meningkatkan investasi R&D menjadi Rp 2,619 triliun (198,673 juta dollar AS) di tahun 2016 dan Rp 3,245 triliun (246,118 juta dollar AS) di tahun 2017.