Wall Street Mendatar karena Investor Masuk ke Saham Defensif



( 2018-12-14 02:34:26 )

Wall Street hanya sedikit berubah pada penutupan perdagangan di hari Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Ketakutan investor pada sentimen domestik dan global membuat mereka masuk ke saham-saham defensif.

Mengutip Reuters, pada hari Jumat (14.12.2018), Dow Jones Industrial Average naik 70,11 poin atau 0,29 persen menjadi 24.597,38. Untuk S & P 500 kehilangan 0,53 poin atau 0,02 persen menjadi 2.650,54. Sedangkan untuk Nasdaq Composite turun 27,98 poin atau 0,39 persen menjadi 7.070,33.

Dow Jones menguat, S&P 500 terombang-ambing dan Nasdaq turun karena investor masih meraba-raba apa yang akan terjadi terkait perang dagang. Seorang juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa AS dan China tengah kembali melakukan negosiasi.

"Pelaku pasar saham sangat gugup dengan apa yang terjadi. Di pagi hari sebenarnya para investor cukup semangat tetapi kemudian ketakutan kembali menghantui," jelas analis Charles Schwab Investment Management, San Francisco, AS, Omar Aguilar.

Ia melanjutkan, ada kekhawatiran tentang isu-isu yang ada mulai dari kenaikan suku bunga Federal Reserve (the Fed), imbal hasil surat utang AS, pembicaraan perdagangan AS-Cina dan juga ketidakpastian tentang Brexit serta kebijakan moneter Uni Eropa.

“Kami membutuhkan katalis untuk mendapatkan tren yang lebih konsisten. Bisa jadi soal data ekonomi yang baik atau kejelasan lebih lanjut tentang niat the Fed untuk tahun depan,” katanya.

Sektor defensif menjadi pilihan investor pada perdagangan kali ini. Ketiga sektor defensif tersebut Utilitas yang naik 0,9 persen, real estate menguat 0,6 persen dan konsumsi terdongkrak 0,7 persen.

Sektor keuangan turun 0,6 persen karena tekanan yang terjadi di saham-saham bank. sektor tersebut turun 1 persen.

Hambatan terbesar berikutnya adalah saham-saham ritel yang mengalami penurunan 0,4 persen.