Wall Street Melompat, Menyambut Cyber Monday



( 2018-11-27 02:09:19 )

Wall Street bangkit pada hari Senin (Selasa pagi WIB) karena para pemburu saham murah kembali beraksi setelah aksi jual pekan lalu dan ekspektasi pesta belanja online di AS atau Cyber Monday bisa mendorong saham pengecer.

Dilansir dari Reuters, pada hari Selasa (27.11.2018), indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average naik sekitar 1,5 persen, sedangkan Nasdaq naik lebih dari 2 persen.

Ketiga indeks membukukan persentase keuntungan terbesar mereka dalam hampir tiga minggu. Pada hari Jumat S&P 500 ditutup 10,2 persen di bawah rekor tinggi, mengkonfirmasikan koreksi untuk kedua kalinya tahun ini.

Kegilaan belanja online diharapkan para pedagang yang menggoda pelanggan dengan badai diskon dan pengiriman gratis. Pesta belanja online Cyber ??Monday diprediksi akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa dengan transaksi USD 7,8 miliar di Amerika Serikat, menurut analisis Adobe.

Perusahaan e-Commerce Amazon.com (AMZN.O) naik 5,3 persen, memberikan dorongan terbesar untuk indeks Nasdaq dan S&P Retail yang naik 3,1 persen.

Harga minyak mentah LCOc1 membukukan lonjakan persentase terbesarnya dalam lima bulan, didorong meningkatkannya kekhawatiran pasokan.

Itu mendorong saham energi naik 1,7 persen. Harga minyak mentah Brent telah turun hampir 30 persen sejak awal bulan Oktober.

Sementara itu, untuk General Motors Inc (GM.N) mengumumkan akan memangkas produksi, memangkas model penjualan rendah dan memangkas jumlah karyawan Amerika Utara dalam restrukturisasi terbesar pembuat mobil sejak muncul dari kebangkrutan satu dekade lalu.

Saham mengakhiri sesi naik 4,8 persen. Dow Jones Industrial Average naik 354,29 poin atau 1,46 persen menjadi 24.640,24, indeks S&P 500 naik 40,89 poin, atau 1,55 persen menjadi 2,673.45 dan Nasdaq Composite menambahkan 142,87 poin, atau 2,06 persen menjadi 7.081,85.

Investor melihat ke depan untuk pertemuan KTT G20 yang diselenggarakan di Buenos Aires pada hari Jumat dan Sabtu, dengan Presiden AS Donald Trump dan Xi Jinping China diperkirakan akan bertemu terkait tensi perang dagang kedua negara yang semakin meningkat.