IHSG Dibuka Menguat



( 2018-10-23 03:56:19 )

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melanjutkan penguatan di awal perdagangan Selasa ini. Investor masih akan memantau perkembangan rilis data emiten kuartal III sepanjang bulan Oktober ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (23/10/2018), IHSG sempat melemah tipis 1,74 poin atau 0,03 persen ke posisi 5.838,69. Pada pukul 09.00 WIB, ISHG menanjak 1,44 poin atau 0,02 persen ke posisi 5.841,73.
Indeks saham LQ45 naik 0,03 persen ke posisi 918,63. Sebagian besar indeks saham acuan kompak mendaki. Sebanyak 177 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 72 saham melemah dan 105 saham diam di tempat. Pada sesi I, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.848,04 dan terendah 5.837,04.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 21.319 juta saham dengan nilai transaksi harian saham Rp 679 miliar. Investor asing jual saham Rp 372 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.202.
Sektor saham kontruksi memimpin penguatan pada awal perdagangan. Sektor saham kontruksi menguat 0,37 persen. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 0,20 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,30 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham RELI menguat 17,54 persen ke posisi Rp 268 per saham, saham PBSA menanjak 13,04 persen ke posisi Rp 780 per saham, dan saham MPRO melonjak 8,92 persen ke posisi Rp 342 per saham. Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INCF melemah 7,02 persen ke posisi Rp 106 per saham, saham BCAP merosot 5,03 persen ke posisi Rp 151 per saham, dan saham UNIC tergelincir 3,56 persen ke posisi Rp 3.790 per saham.
Analis memperkirakan IHSG bakal melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa pekan ini (23/10/2018). Peluang IHSG melonjak di teritori positif masih cukup besar pada hari ini. IHSG mendapatkan dorongan sentimen positif yang datang dari China dengan dirilisnya komitmen oleh pemerintah China pada akhir pekan lalu.
Pada perdagangan besok, IHSG berpotensi untuk melanjutkan penguatan terbatas pada kisaran 5.860-5.890. Investor masih akan memantau perkembangan rilis data emiten kuartal III sepanjang bulan Oktober ini.
IHSG masih betah di zona hijau. Ia memproyeksikan IHSG akan berada di rentang 5.802-5.867. Namun di tengah tingginya volatilitas rupiah, potensi kenaikkan suku bunga the Fed pada akhir bulan, pandangan dan strategi dari Bank Indonesia akan menjadi fokus para pelaku pasar dan investor sehingga keputusan BI akan menjadi arah indeks esok hari.