Pasar Ekuitas Menurun Membawa Harga Minyak Jatuh Sebesar 3%



( 2018-10-12 02:29:50 )

Harga minyak merosot ke posisi terendah lebih dari dua minggu, dipicu dengan penurunan pasar saham global turun. Serta sentimen investor akan terjadi bearish seiring perkiraan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.

Melansir laman Reuters, pada hari Jumat (12.10.2018), harga minyak mentah berjangka Brent mengalami penurunan sebesar USD 2,83 menjadi USD 80,26 per barel, atau turun 3,41 persen. Ini setelah mencapai posisi terendah USD 79,80, posisi terlemah sejak 24 September. Adapun patokan minyak global telah melemah usai mencapai tertinggi selama empat tahun di level USD 86,74 pada 3 Oktober.

Sementara untuk harga minyak mentah AS Futures West Texas Intermediate (WTI) turun USD 2,2 menjadi USD 70,97 per barel, atau 3,01 persen. WTI mencapai titik terendah sejak tanggal 21 September.

Persediaan minyak mentah Amerika Serikat dilaporkan naik 6 juta barel pekan lalu, menurut lembaga Administrasi Informasi Energi. Angka ini melebihi dari ekspektasi analis yang sebesar 2,6 juta barel.

"Peningkatan signifikan dalam persediaan minyak mentah adalah refleksi dari kilang-kilang yang turun untuk pemeliharaan," kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates.

Di sisi lain, kejatuhan pasar ekuitas AS dan kondisi risiko dari pasar global juga membebani harga minyak mentah berjangka.

Pada hari Rabu, pasar saham AS jatuh, dengan indeks S & P 500 dan Dow Industrials memposting hari terburuk dalam delapan bulan. Kondisi ini dipicu data ekonomi yang solid memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga selama tahun depan.

"Sisi permintaan dari persamaan minyak selalu jauh lebih sulit untuk dibedakan daripada sisi pasokan yang lebih transparan dan karena penurunan ekuitas di tengah kenaikan tarif, pasar minyak bisa mulai mendiskon skenario terburuk terkait dengan ekspektasi permintaan minyak," jelas Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak mengurangi perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun depan untuk bulan ketiga berturut-turut. Pengurangan dengan alasan headwinds menghadapi ekonomi yang lebih luas dari sengketa perdagangan dan pasar negara berkembang yang bergejolak.

Di Teluk AS Meksiko, produsen telah memangkas produksi hingga 40 persen pada Kamis karena Badai Michael, menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan (BSEE). Bahkan ketika beberapa operator mulai mengembalikan kru ke anjungan lepas pantai.

Badai Michael melanda ke darat Florida pada Rabu. Ini merupakan badai terkuat ketiga yang pernah menyerang daratan AS. Sejak itu melemah menjadi badai tropis.