Dolar AS Melambung Sentuh High 6 Pekan



( 2018-10-04 03:43:25 )

Sikap optimisme yang ditunjukan oleh Powell tersebut bukan tanpa alasan, setelah rilis data ekonomi AS dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan trend sangat positif.
Dolar AS naik menuju level tertinggi enam pekan terhadap major currencies pada perdagangan hari Rabu dan terus berlanjut di sesi Asia hari Kamis (4/9), setelah ketua Fed Jerome Powell memberikan sebuah pernyataan yang sangat positif terhadap perekonomian Negeri Paman Sam. Hal tersebut langsung meningkatkan prospek kenaikan suku bunga Fed pada 2019 mendatang.
Dolar AS naik menuju level tertinggi enam pekan terhadap major currencies pada perdagangan hari Rabu dan terus berlanjut di sesi Asia hari Kamis (4/9), setelah ketua Fed Jerome Powell memberikan sebuah pernyataan yang sangat positif terhadap perekonomian Negeri Paman Sam. Hal tersebut langsung meningkatkan prospek kenaikan suku bunga Fed pada 2019 mendatang.
Pada pukul 07:58 WIB, Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam major currencies berada di level 96.06 yang merupakan level tertinggi sejak akhir Agustus lalu. Greenback juga terpantau menguat hingga menyentuh high 11 bulan terhadap Yen. Di samping itu, pair utama seperti AUD/USD terperosok mendekati level low 30 bulan, begitu juga yang dialami oleh Dolar NZ yang kini berada di posisi terendah sejak Mei 2016.
Ketua Fed, Jerome Powell pada hari Rabu sore waktu setempat mengatakan bahwa kondisi perekonomian AS saat ini sangat positif dan dirinya juga berbicara mengenai pentingnya untuk terus menaikkan suku bunga secepatnya.
Komentar dari orang nomor satu Bank Sentral AS tersebut seolah kembali menegaskan statement Fed minggu lalu yang mengatakan bahwa ekonomi AS akan terus membaik selama tiga tahun kedepan. Hal itu langsung mendorong Greenback, terlebih Dolar AS sebelumnya sudah menguat karena disokong oleh kenaikan suku bunga pada hari Rabu pekan lalu dan ekspektasi yang kuat terkait prospek kenaikan suku bunga pada bulan Desember.
Sikap optimisme yang ditunjukan oleh Powell tersebut bukan tanpa alasan, setelah rilis data ekonomi AS dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan trend sangat positif, seperti Kepercayaan konsumen yang meningkat tajam, pesanan barang tahan lama yang tumbuh cukup signifikan dan GDP kuartal kedua yang tumbuh melebihi ekspektasi. Data ekonomi terakhir yang rilis juga menunjukkan sektor jasa (PMI Non Manufaktur) AS melaju menuju level tertinggi 21 tahun pada bulan September yang ikut berkontribusi melambungkan Greenback tadi malam
Posisi Greenback yang kian dominan terhadap major currencies mendapat berbagai tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya bernama Bipan Rai yang menjabat kepala strategi valuta asing CIBC Capital Markets di Toronto.
Salah satu faktor utama penyebab kenapa Dolar AS begitu dominan dikarenakan adanya perbedaan yang semakin besar antara kondisi ekonomi AS dan negara negara lainnya termasuk Uni Eropa dan Jepang.