IHSG Dibuka Melemah, Sektor Konsumsi Catat Penurunan Terbesar



( 2018-09-24 04:48:11 )

Adapun total frekuensi perdagangan saham 19.520 kali dengan volume perdagangan saham 327 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 196 miliar. Investor asing beli saham Rp 8,62 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.791. Sebagian besar sektor saham melemah. Hanya ada tiga sektor yang menguat yaitu perkebunan, pertambangan dan konstruksi.
Sementara sektor saham yang mencatatkan pelemahan sehingga menekan IHSG antara lain barang konsumsi yang turun 0,46 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur turun 0,37 persen dan sektor saham aneka industri melemah 0,29 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham DIGI naik 25 persen ke posisi Rp 825 per saham, saham LPIN melonjak 24,89 persen ke posisi Rp 1.405 per saham, dan saham PANI menanjak 24,61 persen ke posisi Rp 476 per saham.
Analis memperkirakan IHSG akan bergerak menguat pada perdagangan saham Senin ini. Penguatan mata uang rupiah dinilai masih menjadi sentimen positif topang IHSG. Pasar modal RI kini dalam situasi mempercantik diri. Itu sejalan disaat para emiten akan melaporkan laporan keuangan mereka di bulan September.
Meski begitu, tetap saja ada sentimen eksternal yang perlu diwaspadai pada pekan ini. Hal ini ialah rapat kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Open Market Committee (FOMC).
Investor masih perlu waspada rapat FOMC pekan depan, perhatikan statement mereka itu apakah dovish atau hawkish. Ini akan sangat menentukan arah pasar ke depannya.
Pada perdagangan saham di awal pekan, Hartanto memproyeksikan IHSG akan berada di teritori positif. IHSG diprediksi menguat dengan range 5.900-5.990.