The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan, Harga Emas Menguat



( 2018-08-02 02:17:01 )

Harga emas melemah jelang pengumuman the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akhirnya pertahankan suku bunga acuan. Akan tetapi, the Federal Reserve memberi sinyal menaikkan suku bunga acuan pada bulan September 2018.

Suku bunga lebih tinggi dapat mengangkat dolar AS. Hal itu akan berdampak terhadap permintaan komoditas logam mulia. Indeks dolar AS menunjukkan sedikit reaksi terhadap keputusan the Federal Reserve. Demikian mengutip laman Marketwatch, pada hari Kamis (02.08.2018).

Harga emas untuk pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar USD 6 atau 0,5 persen ke posisi USD 1.227,60 per ounce jelang pengumuman the Federal Reserve. Kemudian dalam perdagangan elektronik harga emas naik menjadi USD 1.2230,20.

Harga emas untuk pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sekitar 2,6 persen dalam empat bulan berturut-turut. Berdasarkan kontrak paling aktif, harga emas berjangka melemah 1,7 persen pada bulan Juli 2018.

The Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 1,75 persen-2 persen pada pertemuan dalam dua hari ini. The Federal Reserve juga beri sinyal menaikkan suku bunga secepatnya pada bulan September 2018. Bank sentral AS juga mencatat perolehan tenaga kerja dan ekonomi telah kuat.

Indeks dolar AS mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen. Harga emas melemah ikuti kenaikan moderat dalam imbal hasil obligasi dan dolar AS sedikit menguat.

Dua faktor itu menekan selera untuk logam mulia. Suku bunga lebih tinggi membuat komoditas seperti emas kurang menarikk. Selain itu, surat utang dengan dolar AS membuat aset yang dipatok dolar AS lebih mahal untuk pembeli.

"Emas membutuhkan penembusan lebih rendah dalam dolar AS atau data inflasi yang lebih kuat untuk mencoba dan melanjutkan reli. Hingga saat itu dan halangi kekhawatiran geopolitik yang mengejutkan, emas akan sulit reli,” kata Tyler Richey, Co Editor Sevens Report seperti dikutip dari laman Marketwatch, pada hari Kamis (02.08.2018).

Sementara itu, menurut Analis yang bernama Stephen Todd menilai, saat ini belum ada sinyal beli untuk emas. Hal itu mengingat tingkat bunga lebih tinggi dan dolar AS lebih kuat dalam waktu dekat. Hal itu pengaruhi harga emas.

Imbal hasil surat berharga selama10 tahun melampaui level psikologis signifikan sebesar tiga persen. Selain itu, data ekonomi lainnya seperti data tenaga kerja sektor swasta pada Juli tercatat bertambah 219 ribu karyawan. Kenaikan itu merupakan terkuat sejak bulan Februari. Data ekonomi itu datang jelang laporan nonfarm payrolls yang dinantikan pelaku pasar.

Sementara itu, harga logam lainnya antara lain harga platinum susut 3,4 persen menjadi USD 817,20 per ounce. Harga palladium melemah 2,2 persen menjadi USD 911,90 per ounce. Harga Perak merosot 0,7 persen ke posisi USD 15.452 per ounce.