Diawal Pekan Ini Saham IHSG Mengalami Penguatan Kembali



( 2015-12-28 03:20:27 )

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan saham di awal pekan ini. Penguatan IHSG dinilai akan ditopang dari aksi window dressing atau menyusun kembali portofolio saham oleh manajer investasi menjelang akhir tahun 2015.

Menurut analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengucapkan IHSG akan inkorporasi dengan kecenderungan menguat. IHSG akan mencoba level resistance 4.525-4.555 dan support 4.498-4.451. Penguatan IHSG lebih kepada aksi window dressing, ucap Hans.

Hans mengucapkan, sentimen harga bahan bakar minyak (BBM) turun yang akan mulai diberlakukan pada 5 Januari 2016 hal itu juga tidak akan terlalu mempengaruhi pergerakan IHSG. Hal itu lantaran penurunan harga BBM yang tidak terlalu besar. Akan tetapi, ada sejumlah bidang usaha yang diuntungkan dari penurunan harga BBM seperti bidang usaha bergerak di bagian logistik dan transportasi.

Hal yang sama juga dikatakan analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya. Ia mengatakan, IHSG berpeluang menanjak naik pada perdagangan saham awal pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 4.482-4.560. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan menjadi salah satu penilaian positif yang mempengaruhi pola pergerakan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menanjak naik.

Untuk referensi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan para pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Sedangkan Hans sendiri memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), TLKM, PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Pada penutupan perdagangan saham pekan kemaren pada hari Rabu 23 Desember 2015, IHSG naik tipis 5,08 poin atau 0,11 persen ke level 4.522,65. Indeks saham LQ45 melemah 0,13 persen ke level 778,10.