Harga Minyak Turun Dipicu dengan Kenaikan Produksi di Arab Saudi dan Rusia



( 2018-07-03 02:10:26 )

Harga minyak dunia turun pada perdagangan hari Senin ditopang dengan meningkatnya pasokan dari Arab Saudi dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi di Asia tersendat di tengah perselisihan perdagangan dengan Amerika Serikat.

Dikutip dari CNBC, pada hari Selasa (03.07.2018), harga minyak mentah jenis Brent mengalami penurunan sebesar USD 1,93 per barel atau 2,4 persen menjadi USD 77,3 per barel. Harga minyak mentah AS turun USD 21 sen menjadi USD 73,94 per barel.

Dalam akun twitter-nya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku telah menelepon Raja Salman untuk meningkatkan produksi minyak hingga 2 juta barel agar harga dapat stabil. Itu karena saat ini kondisi negara produsen minyak seperti Iran dan Venezuela sedang bergejolak.

Sebuah survei Reuters menunjukkan produksi minyak Arab Saudi tercatat naik hingga 700 ribu barel per hari (bph) dibandingkan bulan Mei, mendekati rekor 10,72 juta bph dari bulan November 2016.

"Sepertinya ada ketidakpastian yang besar tentang berapa banyak minyak yang akan ditambahkan ke sisi pasokan pasar untuk mengimbangi kekurangan stok minyak di seluruh dunia," tutur Gene McGillian, Vice President of market research Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

Produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) meningkat 320.000 bpd pada bulan Juni, menurut survei Reuters yang dipublikasikan Senin. Produksi Rusia naik menjadi 11,06 juta bph pada bulan Juni dari 10,97 juta bph pada bulan Mei, berdasarkan laporan Kementerian Energi Rusia.

Produksi AS telah melonjak 30 persen dalam dua tahun terakhir, menjadi 10,9 juta bph, yang berarti tiga produsen minyak terbesar dunia sekarang bergejolak hampir 11 juta bph, memenuhi sepertiga dari permintaan minyak global.

Faktor lain yang juga membebani permintaan minyak adalah perang perdagangan antara Amerika Serikat dan ekonomi besar lainnya termasuk China, Uni Eropa, India dan Kanada.