IHSG Bakal Konsolidasi



( 2018-04-05 01:53:42 )

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang berusaha lepas dari posisi konsolidasi pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Namun, peluang kenaikan IHSG masih cukup besar.
IHSG berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini meski ada tekanan. Aliran dana investor asing yang masih terlihat cukup besar cukup pengaruhi laju IHSG. Akan tetapi, kondisi fundamental ekonomi menurut William masih menopang penguatan IHSG. IHSG akan berada pada kisaran 6.081 - 6.368.
IHSG berpotensi koreksi yang wajar pada pergerakan indeks saham. IHSG mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar lanjutan pada pergerakan indeks saham. IHSG akan menuju ke area support pada level 6.113-6.068.
IHSG akan bergerak cenderung kembali menekan menguji kembali support moving average 200 dengan berada pada pergerakan 6.093-6.191. IHSG juga akan berada pada area support di 6.100 dan resisten di 6.250.
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sentimen regional dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dinila pengaruhi IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 4 April 2018, IHSG melemah 71,91 poin atau 1,15 persen ke posisi 6.157,09. Padahal pada sesi pertama, IHSG sempat berada di zona hijau. Sementara itu, indeks saham LQ45 merosot 1,35 persen ke posisi 1.003,66. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.250,14 dan terendah 6.137,16. Sebanyak 262 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 113 saham menguat dan 106 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 392.431 kali dengan volume perdagangan 8,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,3 triliun.
Investor asing jual saham Rp 95,09 miliar di pasar regular sehingga pengaruhi IHSG. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) ke level Rp 13.754. 10 sektor saham pun kompak melemah. Sektor saham tambang turun 2,14 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham keuangan merosot 1,78 persen dan sektor saham aneka industri tergelincir 1,35 persen.
Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham BBRM naik 24,69 persen ke posisi Rp 101, saham MGNA melonjak 18,31 persen ke posisi Rp 84, dan saham BKDP menguat 13,73 persen ke posisi Rp 116 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BUDI merosot 14,88 persen ke posisi Rp 143, saham GOLL tergelincir 11,36 persen ke posisi Rp 117, dan saham DYAN susut 7,76 persen ke posisi Rp 107 per saham.