Februari 2018, Bulan Terburuk Pasar Saham AS dan Dunia



( 2018-03-01 02:18:05 )

Bulan Februari baru saja berakhir dan menjadi bulan yang buruk bagi pasar saham Amerika Serikat dan global. Hal ini disebabkan turunnya pasokan minyak dunia dalam jumlah signifikan, aksi jual saham, dan penguatan dolar AS membawa saham ke posisi terendah.

Indeks Dow Jones pada perdagangan hari Rabu waktu setempat, ditutup lebih rendah 380,83 poin menjadi 25.029,20, dengan saham Caterpillar mencatat nilai terburuk. Kerugian ini membuat Dow Jones kehilangan lebih dari 240 poin menjelang 60 menit penutupan terakhir. Melansir CNBC, pada hari Kamis (01.03.2018), hasil ini mematahkan kemenangan beruntun 10 bulan. Kejadian ini mengulang kejadian bulan Februari 1959.

Indeks S&P 500 kehilangan 0,9%, ditutup menjadi 2.713,83, dengan saham energi menjadi sektor dengan kinerja terburuk. Februari ini menjadi bulan yang tidak bersahabat bagi S&P 500, di mana sempat melemah 10% hingga pertengahan bulan, lalu reboud dan akhirnya ditutup secara kesuluruhan melemah 3,9%.

Hasil ini menjadi yang terburuk sejak bulan Januari 2016, sehingga mematahkan kemenangan beruntun 10 bulan yang dicapai indeks S&P 500. Kemenangan terakhir 10 bulan S&P 500 juga terjadi pada bulan Februari 1959.

Indeks Nasdaq juga berakhir 0,8% lebih rendah ke level 7.273,01. Dengan catatan ini, membuat Nasdaq menderita kerugian bulanan untuk pertama kalinya dalam delapan bulan. Nasdaq pada Februari 2018 jatuh 1,9%. CEO KKM Financial, Jeff Kilburg mengatakan hal ini disebabkan oleh tekanan untuk melakukan aksi jual.

Kekhawatiran kenaikan inflasi mendorong suku bunga yang lebih tinggi, sehingga membuat volatilitas pasar melonjak, di mana belum pernah terjadi sebelumnya. "Volatilitas disebabkan satu tema menyeluruh, yaitu pasar tidak tahu apa yang diharapkan dari The Fed," kata Tom Essaye, pendiri The Sevens Report. Ketidakpastian ini diperkirakan berlanjut untuk beberapa bulan ke depan.

Nasib serupa juga terjadi di bursa saham Asia. Bursa Shanghai di China dan Hang Seng Hong Kong mengalami hal terburuk sejak Januari 2016. Di kawasan Asia lainnya, Nikkei Jepang turun 8,5%, bulan terburuk sejak Juni 2016. Kospi Korea Selatan jatuh 5,4%, terburuk sejak Juni 2013. Bahkan pasar saham India terpuruk 5%, terburuk sejak Februari 2016. Rata-rata pasar Asia mengalami kesulitan pada bulan Februari 2018.

Begitu pula yang terjadi di bursa saham Eropa. Pasar saham Jerman melemah 5,7%, bulan terburuk sejak Januari 2016. Spanyol turun 5,9%, ini bulan terburuk sejak Januari 2016, dan Italia melemah 3,8%, bulan terburuk sejak Juni 2016. Pasar saham dunia kini berharap di bulan Maret, bisa mengembalikan kegairahan.