Dolar AS Naik, Harga Emas Menurun



( 2018-03-01 02:03:48 )

Harga emas melemah jelang akhir perdagangan. Pelemahan harian tersebut berkontribusi terhadap penurunan harga emas secara bulanan pertama kali sejak bulan Oktober.

Penurunan harga emas ini juga dipengaruhi oleh dolar Amerika Serikat (AS). Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve Jerome Powell menekan pasar komoditas termasuk logam. Dalam testimoni pertama kali di depan Kongres, Powell indikasikan kenaikan suku bunga terutama pada pertemuan Maret.

"Kedengarannya lebih agresif untuk kebijakan moneter AS. Powel memberi sinyal ada kemungkinan kenaikan suku bunga sebanyak empat kali dimulai pada Maret. Pernyataan dia menekan pasar logam, imbal hasil obligasi dan pasar saham tetapi mendukung indeks dolar AS," ujar Analis Kitco, Jim Wyckoff,seperti dikutip dari laman Marketwatch, pada hari Kamis (01.03.2018).

Harga emas untuk pengiriman bulan April melemah 70 sen atau kurang dari 0,1 persen ke posisi US$ 1.317,90 per ounce. Harga emas alami penurunan rendah sejak 9 Februari.

Sedangkan sepanjang bulan Februari harga emas melemah 1,8 persen. Untuk harga perak melemah 0,2 persen atau 2,7 sen ke posisi US$ 16.407 per ounce.

Ada harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS meningkat selama testimoni Powell pada hari Selasa waktu setempat. Dalam sambutannya, Powell menuturkan, pihaknya akan terus seimbangkan dan hindari ekonomi naik terlalu kencang. Selain itu, pihaknya akan mendorong inflasi mencapai dua persen secara berkelanjutan.

"Kenaikan suku bunga ada kemungkinan dilakukan pada pertemuan FOMC berikutnya pada bulan Maret. Kenaikan suku bunga berlanjut sepanjang 2018," kata Analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Indeks dolar AS pun cenderung naik. Indeks dolar AS menguat 0,2 persen menjadi 90,56. Logam mulia sering dipatok pada dolar AS. Jadi cenderung turun ketika dolar AS. Adapun pembelian minat pada logam dibatasi karena indeks dolar AS catatkan level tertinggi dalam tiga minggu.

Sementara itu kekhawatiran inflasi dapat memicu pembelian emas karena dinilai safe haven. Kenaikan suku bunga akan menekan harga komoditas logam karena tidak ada imbal hasil bunga. Seperti diketahui, imbal hasil obligasi pada Rabu waktu setempat melemah menjadi 2,875 persen.