Rupiah Menguat ke Posisi Rp 13.625/USD Pada Selasa Siang



( 2015-12-22 10:24:01 )

Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (22/12) pagi hingga siang, menguat 83 poin menjadi Rp 13.625 per dolar AS dibandingkan dengan posisi sebelumnya di Rp 13.808 per dolar AS. Kurs rupiah menguat bersamaan dengan pelemahan dolar AS di zona pasar Asia. Hilangnya ketidakpastian kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate) menjadi salah satu penopang utama pada laju rupiah.

Penyempitan moneter yang sudah dimulai oleh Amerika Serikat (AS) diperkirakan tidak akan mendorong penguatan dolar AS yang tajam meski harga komoditas masih tetap rendah. Sementara itu, revisi angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan turun tipis menambah sentimen bagi mata uang regional.

Harga minyak yang semakin turun juga bisa membantu menurunkan ekspektasi inflasi ke depan dan juga suku bunga. Meskipun begitu, harga komoditas yang masih rendah dapat menahan nilai tukar rupiah untuk menguat lebih tinggi. Di sisi lain, paket kebijakan ekonomi VIII yang masih fokus pada sisi pasokan dampaknya ke pasar keuangan juga belum akan terasa segera.

Berlalunya agenda kenaikan suku bunga AS pada pekan lalu, membuat aset mata uang berisiko kembali meriah. Setelah suku bunga AS naik, lanjut dia, perhatian pasar akan kembali tertuju pada agenda bank sentral AS untuk kembali menaikan suku bunganya di tahun 2016. Bank sentral AS akan kembali menaikan suku bunga di 2016 mencapai 1,25-1,50 persen, akan tetapi pelaku pasar sedikit pesimis dengan prediksi tersebut.