Wall Street Anjlok Menghapus Keuntungan Selama Tahun 2018



( 2018-02-06 02:45:55 )

Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan di Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), dengan indeks Dow turun hampir 1.600 poin selama sesi tersebut. Ini merupakan penurunan intraday terbesar dalam sejarah, seiring langkah investor yang bergulat dengan kenaikan imbal hasil obligasi dan inflasi yang berpotensi menguat.

Melansir laman Reuters, patokan indeks S & P 500 dan Dow mengalami penurunan persentase terbesar sejak bulan Agustus 2011.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1.175,21 poin atau 4,6 persen menjadi 24.345,75. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 113,19 poin atau 4,10 persen menjadi 2.648,94 dan Nasdaq Composite turun 273,42 poin atau 3,78 persen menjadi 6.967,53.

Indeks S & P 500 berakhir turun menjadi 7,8 persen dari rekor tertinggi pada tanggal 26 Januari, sementara Dow turun 8,5 persen dari waktu itu.

Sektor keuangan, kesehatan, dan sektor industri mencatat penurunan terbesar. Penurunan menyebar luas karena semua kelompok utama pada indeks utama S&P utama turun setidaknya 1,7 persen. Semua 30 komponen industri Dow blue-chip berakhir negatif.

Dengan penurunan yang terjadi kali ini, indeks S & P 500 menghapus kenaikannya selama 2018 dan justru sekarang turun 0,9 persen pada 2018.

Banyak investor mendapat keuntungan karena mengalami pullback selama berbulan-bulan, seiring pasar saham yang mencetak rekor. Kondisi ini didorong data ekonomi dan prospek pendapatan perusahaan yang solid, yang belakangan diperkuat oleh pemotongan pajak perusahaan AS.

Laporan pekerjaan pada bulan Januari lalu, memicu kekhawatiran akan inflasi dan lonjakan imbal hasil obligasi, serta kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada tingkat yang lebih cepat dari perkiraan.

"Pasar telah mengalami kemunduran yang luar biasa," kata Michael O'Rourke, Kepala Strategi Pasar JonesTrading In Greenwich, Connecticut.

"Kami memiliki lingkungan di mana suku bunga naik. Kami memiliki ekonomi yang lebih kuat sehingga Fed harus terus memperketat, Anda melihat perubahan nyata terjadi dan investasi yang berbeda disesuaikan dengan hal itu, "kata O'Rourke.

Pada satu titik, Dow turun 6,3 persen atau 1.597 poin, penurunan poin satu hari terbesar yang pernah ada, di mana menembus level 25.000 dan 24.000 selama perdagangan.

Pasar saham telah naik menuju rekor sejak pemilihan Presiden Donald Trump dan terus menguat 23,8 persen sejak kemenangannya. Trump sering memuji bangkitnya pasar saham selama masa kepresidenannya.

Kemudian seiring penurunan pasar saham pada hari Senin, Gedung Putih mengatakan fundamental ekonomi AS masih tetap kuat.

Sekitar 11,5 miliar saham berpindah tangan di Wall Street, jauh di atas rata-rata 7,6 miliar per hari selama 20 sesi terakhir.